Pemasangan Sudah Dilaksanakan
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Jember senilai 85 Milyart yang ditetapkan dalam Anggaran, Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Kabupaten Jember yang dilaksanakan secara bertahap mulai anggaran 2007-2009 penuh dengan rekayasa.
Pasalnya sejak bulan Oktober 2007 sudah dipasang, padahal tender baru selesai bulan Desember. Demikian dikatakan M. Sholeh ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mina Bahari ditemui Gempur (23/1) di Sekretariat Bersama (Sekber) Konsolidasi untuk Demokrasi Jember.
Menurut Sholeh program PJU senilai milyaran rupiah yang dimulai tahun 2007, sebelum tender selesai, tidak boleh dilaksanakan, tapi kenyataan dilapangan bulan Oktober sudah kerjakan. Hal ini jelas menyalai aturan. Aktifis asal Puger tersebut mensinyalir proyek tersebut pasti ada apa-apanya (tidak beres; red).
Berdasarkan investigasi Gempur dilapangan bahwa pemasangan PJU yang masing-masing senilai 800 ribu rupiah tersebut pada bulan Oktober 2007 sudah mulai dilaksanakan, sebanyak 10 titik mata lampu dimasing-masing Desa. Menurut Dedik warga desa Karangharjo Silo dan warga Desa Karangduren Balung lampu PJU sudah dipasang kira-kira 6 bulan lalu.
Sedangkan menurut Kepala Desa Wringin Telu PJU dipasang sekitar Oktober dan sekarang sudah ada beberapa yang rusak. Hal senada juga disampaikan kepala Desa Bagon Herlambang, bahkan menurutnya hanya sembilan titik mata lampu yang dipasang di desanya. Dikonfermawsi siapa pelaksananya? Herlambang mengatakan bahwa pada waktu pemasangan memang petugasnya sempat datang, tapi selanjutnya tidak ada konfermasi lagi, makanya sampai sekarang saya juga belum tau pelaksananya dan belum sempat konfermasi lagi. Sedangkan menurut warga desa Mojomulyo yang tidak mau disebutkan namanya bahwa PJU sudah dipasang 2 tahap, untuk pemasangan tahap kedua beberapa sudah rusak. Paparnya.
Menanggapi hal tersebut ketua Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Kabupaten Jember Hafid yang dikonfermasi lewat telpun selulernya (27/1) membenarkan bahwa pemasangan PJU sudah dilaksanakan dua tahap.Tahap pertama tahun 2006 sedangkan tahap kedua tahun 2007 yang dipasang pada bulan Oktober 2007. sedangkan tender yang dimenangkan bulan Desember tersebut baru diksanakan mulai awal Januari sampai Oktober 2008, kilahnya. Menanggapi beberapa pemasangan PJU yang rusak, Hafid menjelaskan bahwa rusaknya PJU tersebut wajar, mungkin karena kena angin atau sebab lain. Lewat pelaksana proyek, nanti Kami akan membenai. Makanya kami perlu kerjasama yang baik kepada semua pihak. Tuturnya.
Sedangkan ketua Golkar Yantit Bhudihartono yang juga anggota komisi C dihubungi Gempur (26/1) di rumahnya, membenarkan bahwa proyek tahun anggaran 2007 telah dilaksanakan bulan sekitar (10/2007). ”Karena Proyek tersebut bersekala kecil maka dilakukan dengan cara penunjukan. Proyek senilai 9 milyar tersebut dikerjakan oleh beberapa CV yang masing-masing nilainya kurang dari 100 juta. Sedangkan alasan penunjukannya, karena untuk mengejar anggaran yang harus diselesaikan pada tahun itu juga”. Demikian diungkapkan orang nomor satu di Partai Golkar menirukan fihak DKLH setelah ditegur beberapa kali. Sedangkan untuk anggaran 2008 baru dikerjakan oleh kontraktor pemenang tender. Jelasnya. (eros).
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Kabupaten Jember senilai 85 Milyart yang ditetapkan dalam Anggaran, Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Kabupaten Jember yang dilaksanakan secara bertahap mulai anggaran 2007-2009 penuh dengan rekayasa.Pasalnya sejak bulan Oktober 2007 sudah dipasang, padahal tender baru selesai bulan Desember. Demikian dikatakan M. Sholeh ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mina Bahari ditemui Gempur (23/1) di Sekretariat Bersama (Sekber) Konsolidasi untuk Demokrasi Jember.
Menurut Sholeh program PJU senilai milyaran rupiah yang dimulai tahun 2007, sebelum tender selesai, tidak boleh dilaksanakan, tapi kenyataan dilapangan bulan Oktober sudah kerjakan. Hal ini jelas menyalai aturan. Aktifis asal Puger tersebut mensinyalir proyek tersebut pasti ada apa-apanya (tidak beres; red).Berdasarkan investigasi Gempur dilapangan bahwa pemasangan PJU yang masing-masing senilai 800 ribu rupiah tersebut pada bulan Oktober 2007 sudah mulai dilaksanakan, sebanyak 10 titik mata lampu dimasing-masing Desa. Menurut Dedik warga desa Karangharjo Silo dan warga Desa Karangduren Balung lampu PJU sudah dipasang kira-kira 6 bulan lalu.
Sedangkan menurut Kepala Desa Wringin Telu PJU dipasang sekitar Oktober dan sekarang sudah ada beberapa yang rusak. Hal senada juga disampaikan kepala Desa Bagon Herlambang, bahkan menurutnya hanya sembilan titik mata lampu yang dipasang di desanya. Dikonfermawsi siapa pelaksananya? Herlambang mengatakan bahwa pada waktu pemasangan memang petugasnya sempat datang, tapi selanjutnya tidak ada konfermasi lagi, makanya sampai sekarang saya juga belum tau pelaksananya dan belum sempat konfermasi lagi. Sedangkan menurut warga desa Mojomulyo yang tidak mau disebutkan namanya bahwa PJU sudah dipasang 2 tahap, untuk pemasangan tahap kedua beberapa sudah rusak. Paparnya.
Menanggapi hal tersebut ketua Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Kabupaten Jember Hafid yang dikonfermasi lewat telpun selulernya (27/1) membenarkan bahwa pemasangan PJU sudah dilaksanakan dua tahap.Tahap pertama tahun 2006 sedangkan tahap kedua tahun 2007 yang dipasang pada bulan Oktober 2007. sedangkan tender yang dimenangkan bulan Desember tersebut baru diksanakan mulai awal Januari sampai Oktober 2008, kilahnya. Menanggapi beberapa pemasangan PJU yang rusak, Hafid menjelaskan bahwa rusaknya PJU tersebut wajar, mungkin karena kena angin atau sebab lain. Lewat pelaksana proyek, nanti Kami akan membenai. Makanya kami perlu kerjasama yang baik kepada semua pihak. Tuturnya.
Sedangkan ketua Golkar Yantit Bhudihartono yang juga anggota komisi C dihubungi Gempur (26/1) di rumahnya, membenarkan bahwa proyek tahun anggaran 2007 telah dilaksanakan bulan sekitar (10/2007). ”Karena Proyek tersebut bersekala kecil maka dilakukan dengan cara penunjukan. Proyek senilai 9 milyar tersebut dikerjakan oleh beberapa CV yang masing-masing nilainya kurang dari 100 juta. Sedangkan alasan penunjukannya, karena untuk mengejar anggaran yang harus diselesaikan pada tahun itu juga”. Demikian diungkapkan orang nomor satu di Partai Golkar menirukan fihak DKLH setelah ditegur beberapa kali. Sedangkan untuk anggaran 2008 baru dikerjakan oleh kontraktor pemenang tender. Jelasnya. (eros).
