Translate

Iklan

Iklan

PEDAGANG KAKI LIMA MENGELUH

4/27/08, 18:08 WIB Last Updated 2013-04-27T10:26:43Z
Bantuan Gerobak TerlaluKecil

Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Para Pedagang Kaki Lima (PKL) menginginkan bisa jualan mulai pagi. Kalau bukanya sore siapa yang akan beli?. Sebenarnya PKL tidak minta gerobak (rombong;/red). Namun Pemerintah Daerah (Pemkab) Jember tetap memberikan Bantuan rombong. Namun kondisinya tidak layak (terlalu kecil; red) untuk dibuat usaha.

Sehingga dagannya tidak cukup. akibatnya penjualannya sepi. Dalam rapat Pemkab dan PKL, Fadalah (mantan asisten Bupati), tidak memberikan waktu kepada PKL untuk memberikan masukan bahkan melarang pedagang usul. Sehingga segalah sesuatu yang berkaitan dengan pembuatan rombong ditentukan Pemkab dan PKL harus meterima (Fardu ain). Demikian dikatakan ketua Paguyupan Pedagang Kaki Lima (PKL) Jl. Untung Suropati P Ida ditemui Gempur, Kamis, (10/4) di Jember. 

Menurut Ketua Kelompok Mat Anwar, ukuran rombong yang selama ini dipakai 2x1 M2 kalau ditutup, jika dibuka mencapai 2x2 M2. Sementara rombong bantuan Pemkab dengan anggaran sekitar 3 juta rupiah itu hanya 1x170 M2. Menurut Anwar, kecilnya Rombong tersebut, jelas PKL tidak bisa berkembang. Kami mau mengganti grobak lama dengan yang baru, asal ukurannya samahlah dengan sebelumnya. Tuturnya.

Hal senada disampaikan B Ida, menurutnya grobak tersebut tidak cukup untuk menampung dangangan, lebih-lebih sandal, bahkan karena kecilnya, sering kehujanan. Sedangkan Shodiq Mahmud salah satu pedagang, menginginkan jam buka penjualan tidak dibatasi, kalau bisa mulai pagi. ”Orang desa keluarnya pagi, kalau malam siapa yang akan beli mas (sepi; red), kalau seperti ini terus kami bisa bangkrut ”. keluhnya. Sedangkan salah-satu pedagang di Jalan Samanhudi yang tidak mau disebut identitasnya menyesalkan bantuan satu juta rupiyah tidak merata. ”Saya sampai saat ini masih belum mendapatkan”. Tuturnya.

Menanggapi persolan tersebut Mantri Pasar Sunarso menjelaskan bahwa jumlah pedagang di sekitar pasar tanjung, di Jalan Untung Suropati 233, Diponegoro 202 dan di 198. Mereka sudah menerima bantuan. Mungkin yang tidak dapat, pedagang baru atau pedagang tidak tetap bahkan menurut Sunarso Pedagang di Jalan Diponegoro, setelah menerima bantuan banyak yang sudah pindah (hangus; red). Sedangkan mengenai pembuatan grobak saya tidak ada sangkut-pautnya dengan kebijakan tersebut, semua urusan dikerjakan oleh tim Pemkab, Kami hanya menjalankan tugas. Kilahnya.



Sedangkan Kadispenda Suprapto membenarkan bahwa semua pedagang disekitar pasar tanjung telah diberi bantuan masing-masing 1 Juta rupiah sedangkan pedagang di Jalan Untung Suropati minta gerobak. Dan hal ini sudah ada pembicaraan sebulunya. tegasnya. Menurut Prapto bantuan grobak diberikan bertahap, tahap awal 30 grobak sudah dilaksanakan, sedangkan 11 grobak akan dibantu perbankkan dan Keluarga Alumni Gajahmada (Kagama) 6 grobak. Untuk sisanya akan dianggarkan oleh bagian ekonomi. Sedangkan anggaran grobak, bukan hanya untuk pembuatan grobak saja tapi juga untuk biaya pembuatan dan pajak. Kalau dirasa dirasa kurang lebar, kan masih bisa ditambah atapnya sampai 2 meter, termasuk jam buka, kami masih ngasih toleransi mulai jam 12.00 wib untuk persiapan. Tuturnya.
 
Sementara Anggota komisi B DPRD Jember Rendra Wirawan, SE saat dikonfermasi MAJALAH-GEMPUR.Com (27/4) menyambut gembira dengan adanya kesepakatan bersama antara Pemkab dan PKL dalam rangka mengamankan, menata kota di kabupaten jember. Sedangkan pemberian rombong kepada PKL menurut Rendra, merupakan bentuk kepedulian pemkab terhadap PKL di Jalan Untug Suropati. 

Lebih lanjut anggota komisi B DPRD asal Partai amanat Nasional (PAN) tersebut menilai bahwa Bantuan tersebut masih dalam taraf uji coba, kalau dirasa masih terlalu kecil, bisa diasampaikan kepada fihak pemerintah daerah. Dan pemerintah perlu meninjau kembali. Tetapi kalau sudah merupakan representasi dari kesepakatan antara Pemkab dan PKL saya kira itu sudah merupakan keputusan bersama-sama (win-win solotiont). Termasuk soal jam buka. Tuturnya. (eros)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PEDAGANG KAKI LIMA MENGELUH

Terkini

Close x