Translate

Iklan

Iklan

Gagal bertemu PJ Bupati Jember, Pedagang Pasar Kencong Ancam Lakukan Aksi.

4/23/11, 01:57 WIB Last Updated 2011-04-26T15:48:59Z

Dua kali Audensi, pedagang Pasar Kencong korban kebakaran gagal bertemu Penjabat Bupati Jember, Teddy Zarkasi. Para pedagang yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Pasar Kencong (P3K) kecewa, lantaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember beralasan bahwa Pejabat (Pj) Bupati sedang di Surabaya. 
“Beliau sekarang sedang mengikuti rapat Musrenbang Propinsi di Surabaya”. tutur Sekretaris Daerah, Sugiarto saat menemui korban kebakaran Pasar Kencong, Senin (18/4) di aula Sekda Pemkab Jember bersama Asisten I, Abdul Hamid, Ptl Tata Pemerintahan (Tapem), Rudi dan Humas, Agus Selameto. “Kepala Dinas Pasar, Hasi Madani juga tidak bisa menemui bapak-bapak, karena sedang mengikuti Raperda di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember”. Tambahnya.
Hal yang sama juga terjadi saat audensi pertama Rabo (30/3), puluhan pedagang hanya ditemui Asisten I, Abdul Hamid, Plt Tata Pemerintahan (Tapem), Rudi dan Kepala Dinas Pasar, Hasi Madami. “Sebenarnya bapak-bapak sudah ditunggu, karena bapak Zarkasih ada rapat mendadak di Pemerintah Propensi Jawa Timur, terpaksa beliau berangkat ke Surabaya”. tutur Hamid.
Puluhan pedagang, merasa diterlantarkan oleh Pemkab Jember. “Sejak disuruh pindah di pasar penampungan pada 1 Januari 2006, 5 tahun lalu, usai pasar Kencong terbakar 15 Agustus 2005. Pemkab Jember, tidak pernah memberi bantuan sepeserpun. Padahal kerugian mencapai puluhan milyar rupiah. Apalagi diajak bicara “Sama sekali tidak pernah, baik oleh mantri pasar maupun dinas pasar”. Keluh Azizi.
Tahu-tahu tahu 2009 muncul pasar baru diatas di tanah Hak Guna Usaha (HGU) milik PTPN XI PG Semboro yang dibangun oleh CV Bintang Soraya, Sukandar. Bahkan lebih ironis lagi tanah seluas hampir empat hektar yang digunakan untuk membangun 1000 kios lebih tersebut, tidak jelas Statusnya, yakni hanya “Pinjam Pakai”. “Terus terang kami kaget” keluh Azizi.
Lebih parah lagi ketika kami mendengar informasi dari Kepala Dinas Pasar Akhinal Kirom (Saudaraku yang mulya) Hasi Madani, saat audensi yang pertama Rabo (18/3) yang mengatakan bahwa pembayaran kios, dilakukan setelah pembangunan pasar selesai “Tukar kunci”.
Namun yang terjadi dilapangan sebaliknya, CV Bintang Sorayya meminta pedagang untuk membayar uang cicilan. Bahkan Jumlah uang yang terkumpul mencapai puluhan milyar rupiah. Sementara pembangunannya sejak satu tahun lalu tak kunjung selesai (Macet; Red).
“Pedagang merasa telah ditindas dan ditipu oleh kebijakan Pemkab Jember. Karena Pemkab telah melakukan pembiaran atas pungutan tersebut. Karena selama ini pedagang tidak pernah mendapat pengarahan dan perlindungan dari Pemkab jember” Keluh M Sholeh.
Untuk itu Sholeh meminta agar Pemkab memghentikan pembangunan pasar baru dan mengembalikan dilokasi lama dengan anggaran APBD Jember, sesuai yang dijanjikan pemerintah dan rekomendasi DPRD Jember Nomot 8 tahun 2008 serta bertanggungjawab atas pengngembalian uang pedagang. “Jika tuntutan kami tidak dipenui, maka kami akan menggunakan cara sendiri” Ancamnya.
Menanggapi tuntutan tersebut Sekda Jember Sugiarto berjanji akan menyampaikan keluhan ini kepada Pj Bupati Jember, Zarkasih. Dan akan mempertemukan seluruh fihak terkait untuk membicarakan persoalan ini “. (Eros)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gagal bertemu PJ Bupati Jember, Pedagang Pasar Kencong Ancam Lakukan Aksi.

Terkini

Close x