Translate

Iklan

Iklan

Apa Yang Salah Dengan Budaya Distribusi Zakat Di Indonesia ?

8/07/12, 02:25 WIB Last Updated 2012-08-29T17:31:09Z
Jember, MAJALAN-GEMPUR.COM zakat, dikenal dan dilaksanakan oleh umat muslim di Indonesia, bahkan di dunia sejak ratusan tahun silam. Tetapi budaya penyaluran zakat sampai hari ini, masih belum mampu merubah perilaku dan pemahaman mayoritas muslim di Indonesia sesuai dengan hakikat dan makna zakat yang sebenarnya. Yang terjadi ahir-ahir ini justru semakin jauh dari apa yang digariskan Allah Swt dan Rasulnya.

Zakat, sebagai salah satu ibadah yang diajarkan oleh Rasulullah, seharusnya apabila dijalankan dengan sebenar-benarnya, pasti akan meningkatkan kepekaan sosial bagi para MUZAKKI, menciptakan kedekatan, kemesraan dan terjalinnya komunikasi yang baik antara MUZAKKI dan MUSTAHIQ, juga otomatis akan memunculkan kepercayaan diri, harga diri dan kebahagiaan tersendiri bagi para penerima zakat. Seperti yang di contohkan oleh Umar bin Khattab. Beliau mencari dan memberi bahkan memanggul sendiri bantuan beras kepada seorang ibu yang saat itu sedang merebus batu demi “menipu” anaknya yang menangis kelaparan.

Yang terjadi di Indonesia Banyak Muzakki (pembayar Zakat) yang seharusnya mengeluarkan zakat demi kebutuhan untuk menyempurnakan ibadahnya, justru menganggap bahwa yang membutuhkan zakat adalah para Mustahiq (penerima Zakat). Dengan congkaknya para Muzakki membagi-bagikan zakat dengan liputan pers dan perhatian khalayak bak selebritis, tetapi pernghargaan dan kepekaan mereka terhadap kaum lemah dan kaum miskin justru semakin menipis.

Mereka menganggap bahwa penerima zakat adalah orang yang membutuhkan. Semakin panjang antrian “peminta zakat” semakin bangga dan semakin congkaklah mereka. Bahkan dengan cara dan model pembagian zakat seperti ini, dibeberapa tempat telah memakan korban sampai ada yang meninggal dunia.

Dengan cara dan model memberi zakat seperti itu, maka terkesan ada justifikasi bahwa mereka dibutuhkan oleh sekian orang. Dan sekian orang tergantung kepada mereka. Bukan tergantung kepada Allah. Inikah esensi zakat yang sesungguhnya ?

Organisasi Islam di Indonesia atau bahkan di dunia, harusnya mulai melakukan kajian-kajian dan terobosan pemikiran untuk merubah mindset para MUZAKKI dan para MUSTAHIQ agar mereka dapat kembali kepada arti dan esensi ZAKAT yang sebenarnya sesuai dengan perintah Allah dan tuntunan Rasulnya. (Ditulis oleh Kustiono Musri: dari buah pemikiran KH M Ayub Saiful Ridjal/Gus Saif)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Apa Yang Salah Dengan Budaya Distribusi Zakat Di Indonesia ?

Terkini

Close x