Translate

Iklan

Iklan

Media Massa, Sebagai Wahana Kritik, Koreksi dan Inspirasi Bagi Pejabat

8/14/12, 20:21 WIB Last Updated 2012-08-31T17:20:05Z
Jember. MAJALAH-GEMPUR.COM - Agar tidak terjadi benturan antara pejabat dan wartawan diperlukan sinergitas dan pemahaman yang tinggi. Karena keduanya mempunyai rangkaian orbit bidang kerja masing-masing. Untuk itu saat wartawan melakukan kritik dalam pemberitaan, harus dipahami sebagai koreksi untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Demikian ungkap Ahmad Hanafi saat acara Silaturahmi antara Bupati Jember dengan Insan Pers yang diselenggarakan Humas Selasa (14/8) di Jember. Untuk itu Hanafi meminta agar Bupati  memberikan penjelasan kepada pejabat SKPD dibawah untuk memahami profesi wartawan sebagai public control. kritik itu hanya untuk mengingatkan bahwa yang dilakukan kurang benar, karena hakekatnya, baik wartwan maupun pejabat, adalah muaranya satu, yaitu pelayanan masyarakat”, tegas salah satu wartawan TV Swasta ini.

Hal senada juga disampaikan Gangsar, menurut salah-satu wartawan senior yang sekaligus pimpinan media mingguan SOROT ini Bupati MZA Djalal hendaknya tidak merasa risih dengan kehadiran wartawan saat melakukan konfirmasi terhadap sebuah masalah, mengingat banyak dari pemberitaan media yang bisa memberikan inspirasi, pemikiran-pemikiran tentang kebijakan pembangunan kedepan

Gangsar juga minta PWI, KWRI, dan AJI untuk membuat sebuah formula yang tepat dalam rangka memberikan sertifikasi terhadap para insan pers yang ada di Jember. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena diera sekarang ini, banyak bermunculan wartwan “abal-abal” atau orang yang mengaku-ngaku wartawan, sehingga tidak sedikit dari pera pejabat, baik itu pejabat SKPD hingga ke wilayah desa, yang banyak dirugikan oleh oknum-oknum wartawan “siluman”. harapnya.

Menanggapi masukan wartawan, Bupati Jember, MZA Djalal, mengatakan bahwa sebuah wilayah dikatakan maju, jika wilayah tersebut memiliki para insan-insan pers yang cukup banyak. Semakin banyak masukan, kritikan, baik dalam bentuk tulisan ataupun sindiran merupakan langkah untuk memberikan kecerdasan serta kearifan dalam bertindak dan berbuat untuk masyarakat.

“Saya tidak akan tersinggung atau bahkan marah saat ditulis oleh wartawan, apakah itu baik ataupun jelek. Bahkan saya menganggap hal itu merupakan vitamin bagi saya untuk berbuat yang lebih baik lagi. Tidak bisa kita pungkiri, bahwa kemajuan sebuah wilayah atau bahkan Negara sekalipun, merupakan kerja keras dari wartawan.

Tulisan wartawan adalah kontribusi sebuah lembaga profesi untuk memberitakan, mempromosikan, bahkan memperkenalkan sebuah potensi yang ada, sehingga diketahui oleh masyarakat luas”, Djalal. Dirinya berharap wartawan sebagai sebuah profesi yang sangat terhormat, hendaknya tetap berpedoman pada norma serta kaidah Jyrnalistik dan hokum yang ada.

Acara yang di gelar Panorama Hall ini, Tak hanya dihadiri dari insan pers seperti PWI, AJI, KWRI, dan beberapa pimpinan media, tapi juga tampak hadir dalam acara tersebut Kajari Jember, Polres, dan Kodim 0824 Jember dan anggota DPRD Jember. (tgh/eros/humas)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Media Massa, Sebagai Wahana Kritik, Koreksi dan Inspirasi Bagi Pejabat

Terkini

Close x