Translate

Iklan

Iklan

Selama Tata Niaga Tembakau Belum Dibuat, Petani Berpeluang Masih Dipermainkan

8/31/12, 16:19 WIB Last Updated 2012-08-31T17:30:49Z

Jember MAJALAH GEMPUR.COM Hancurnya harga tembakau karena belum ada aturan yang mengatur tata niaga tembakau. Sehingga masih berpeluang harga tembakau dipermainkan. Ujungnya petanilah yang  dirugikan.

“Sampai saat ini aturan yang mengatur khususnya tentang tata niaga tembakau masih belum ada, sehingga petani tidak akan pernah mempunyai kedaulatan pasar. Dengan begitu pedagang dan pabrikan masih berpeluang untuk mempermainkan harga tembakau. Untuk itu perlu segera dibuat aturan yang mengatur Tata niaga tembakau, agar petani dapat terlindungi. Demikian ungkap Ketua Departemen Organisasi Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Nasional, Soseno kepada Gempur Jum’at (32/8) di Jember.

Menurut Soeseno yang juga masih menjabat ketua Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Nasional (Stiken) Jember tersebut, yang harus diatur dalam tata niaga tembakau tersebut substansinya adalah tentang Kualitas yang dibutuhkan pabrik serta harga, Kebutuhan “kuantitas” tembakau berdasarkan jenis, tidak adanya perlakuan istimewa terhadap pedagang  dan kemitraan termasuk mekanisme kemitraan antara petani dan pabrikan, pengambilan sampel dan lain-lain yang menyangkut tata niaga tembakau.

Jika tidak segera dibuat aturan tersebut, maka peluang untuk mempermainkan harga tembakau di tingkat petani yang selama bertahun-tahun dan belum pernah diatur dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku masih terus akan berlanjut. Sehingga dengan demikian rantai tata niaga yang terlalu panjang yang membuat harga tembakau di petani sangat murah tidak dapat diminimalisir. Pungkasnya. (eros)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Selama Tata Niaga Tembakau Belum Dibuat, Petani Berpeluang Masih Dipermainkan

Terkini

Close x