Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.COM. Diduga cemburu, suaminya selingkuh dengan seorang
janda berusia 35 tahun, Marwati (43), warga Dusun Rimpis, Desa Sumbersari,
Kecamatan Srono, nekad melakukan aksi penganiayaan.
Tragisnya, ulah buruk ibu rumah tangga itu justru dibantu oleh Teguh (48), yakni suaminya sendiri, seorang juragan batu bata merah yang justru diduga berselingkuh dengan janda sebut saja Srinten (nama samaran,Red), yang tak lain tetangganya sendiri.
Tak pelak, karena dikeroyok pasangan
suami istri (pasutri), aksi yang sempat jadi tontonan warga pada hari Selasa
(28/8) 2012, sekitar pukul 11.00 Wib lalu itu, berakhir dengan luka hati maupun
pada beberapa bagian tubuh Srinten. Belakangan, karena merasa dipermalukan dan
sakit hati, Serinten-pun mengusung laporan pengeroyokan atas dirinya tersebut
ke Mapolsek Srono.
Sebagaimana keterangan korban Srinten,
sewaktu ditemui media ini Selasa(11/9) di Mapolsek, awalnya begitu pasutri
tersebut mendatangi rumahnya, tangannya langsung dipegangi oleh si suami dan
selanjutnya dirinya dipukuli oleh si istri. "Sebelumnya, begitu mereka
datang melabrak kerumah saya, kami sempat cek cok mulut. Selanjutnya ya itu
tadi mas," bebernya.
Keterangan lain yang muncul dari mulut
Srinten, selama ini ia selalu diolok-olok oleh Marwati, dimuka umum dengan
menyebut dan mengata-ngatai dirinya pelacur serta senok (wanita nakal,Red) dan
lain sebagainya yang intinya menjelek-jelekkan dirinya. "Itu dilakukan
Marwati, setiap kali ketemu saya bahkan tidak pandang buluh dimana saja mas.
Jelas saya tidak terima diperlakukan seperti itu," sergahnya.
Kuasa hukum korban, H. Hariyadi, SH,
dari Divisi Hukum dan HAM FKI-1 Banyuwangi, yang melakukan pendampingan di Mapolsek
meminta agar aparat sesegera mungkin memproses perkara tersebut. "Karena
korban juga sudah kita mintakan visum di Puskesmas Benculuk, akibat
pengeroyokan kedua pelaku," tutur pria jangkung asal Glenmore, itu yang
rambut bagian depannya terlihat botak bersinar alias Bonar.