Surabaya,
MAJALAH-GEMPUR.COM.
Pada tahun 2007 dan 2009 Pemkab Jember mendapatkan penghargaan pemerintah pusat
karena dinilai berhasil memberantas buta aksara, Namun kali ini sebaliknya. warga buta
aksara di Jember tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan
Informal (Ditjen PNFI) Kemendikbud, awal 2010, dari 142 kabupaten di Indonesia,
Jember memiliki warga buta aksara usia 15 tahun ke atas sekitar 232.000 orang, naik
menjadi 204.069 akhir 2010. atau sekitar 10,74 persen dari jumlah angka buta
aksara secara nasional (1,9 juta orang).
"Banyaknya buta aksara di Jember ini karena adanya perbedaan data antara
pusat dan data yang dimiliki kabupaten Jember". Demikian disampaiakan Bupati
Jember, MZA Djalal kepada Gubenur Jawa Timur Sukarwo saat acara pelantikan
Wakil Bupati Jember, Kusen Andalas Jum’at (7/9) di di Ruang Gubernur Jawa
Timur
Menurut Djalal data yang dilakukan oleh BPS pusat tidaklah sama
dengan yang dilakukan oleh Pemkab Jember. “Data BPS mengambil semua umur yang
ada di jember pak, mulai dari umur 10 sampai dengan diatas 60 tahun. Padahal garapan
kita hanya umur 10 sampai dengan 40 tahun atau usia produktif. ungkapnya