Hampir Sebulan Lapor Polisi, Belum Ada Tanggapan
Imam Mustaqim |
Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.COM. Nasib sial di alami Imam Mustaqim (25), warga Dusun
Tegalyasan RT 01 RW II Tegalarum Sempu ini tanpa sebab yang
jelas, harus menerima
bogem mentah dari beberapa pemuda yang tak dikenalnya.
Akibatnya pemuda pekerja bengkel mobil 'Kendhali'
di utara SPBU Tegalyasan itu terjungkal
dari atas motornya akibat hantaman yang tak disangkanya. Disaat kondisi setengah sadar dan pandanganya masih nanar, sebuah pukulan mendarat lagi dibagian pelipis mata kanannya hingga iapun harus terjatuh lagi dari posisi berdirinya.
"Rasanya langsung cenut-cenut dan pandangan saya
kabur, karena bagian vital dipelipis mata kanan dan kiri yang dipukul,"
bebernya seraya menunjukkan bekas pukulan yang masih terlihat memar dan nampak
membiru, dengan menahan nyeri.
Kejadian pada hari Rabu malam (15/8) 2012,
sekitar pukul 22.00 Wib bulan itu, esok harinya dengan diantarkan oleh Nanang (35), bos bengkel tempat ia
bekerja, langsung dilaporkannya ke Mapolsek Genteng. "Pada Jum'at malam
(17/8) 2012, sekitar pukul 20.00 Wib, saya melapor di penjagaan dan diterima
oleh Aiptu Lasmono. Kira-kira pukul 22.00 Wib, saya langsung minta Visum di
RSUD Genteng, bahkan kena biaya Rp 70 ribu," tuturnya seraya menunjukkan
bukti kwitansi, kepada media ini.
Keterangan korban Imam, bahwa saat malam kejadian ia
benar-benar tidak tahu masalahnya apa hingga dirinya tiba-tiba dikeroyok oleh
beberapa pemuda didepan toko Diva, di JL. Raya Gajah Mada, tepatnya didepan
toko sandang Moroseneng. "Yang saya tahu, pertamakali memukul adalah
penjual nasi goreng yang katanya bernama Syaiful dan berikutnya adalah Hari.
Setelah itu saya tidak lagi siapa saja yang datang, hanya samar-samar ada
puluhan orang berdatangan ke tempat kejadian (TKP,Red)," ungkapnya lagi.
Namun sayangnya, hingga detik ini, tindak lanjut laporan
pengeroyokan yang diusungnya pada tangal 17 Agustus tahun 2012 lalu, itu tidak
jelas arahnya. "Saya juga belum pernah dimintai keterangan oleh penyidik,
hanya ditanyai oleh petugas SPK Aiptu Lasmono waktu lapor dan dicatat dalam
buku besar. Bahkan tanda bukti lapor sampai sekarang juga tidak pernah
diberikan kepada saya," keluh Imam, kepada media ini.
Kapolsek Genteng, Kompol Bambang Heru Kuswoto, SH, yang
beberapa waktu lalu Rabo, (12/9) sempat
dikonfirmasi media ini melalui Kanitreskrim Aiptu Subhakti, belum bisa
bemberikan keterangan. Pasalnya masih repot sedang
mengejar buronan kasus pembunuhan.
Namun sebenarnya, pada siang hari H - 1 Idul Fitri (18/8)
bulan
lalu, Kanit Subhakti, mengaku sudah mengamankan beberapa
pemuda yang diduga sebagai pelaku. Pengakuannya kepada media ini, karena korban
Imam, dihubungi melalui ponselnya tidak aktif.
Akhirnya para pemuda yang diduga sebagai pelaku
pengeroyokan tersebut dilepaskan kembali. "Dari pada ngebek-ngebeki (bikin
penuh) tahanan Mapolsek, saya suruh pulang aja mereka mas," ujarnya
melalui ponsel kepada media ini. (Hakim Said)