Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Ribuan petani tebu senen (17/12) di gedung
poras PG Semboro, berniat mencairkan dana sharing di PG.tetapi faktanya mereka
mengaku banyak yang kecewa.
Sebab PG hanya memberikan data sekitar 127
orang, sedangkan 1873 orang petani lainnya juga tidak jelas. Terkait dengan
masalah ini, belum di dapatkan konfirmasi dari pihak PG Semboro. (sumber
: memo 18 Desember 2012)
Betapa tidak dalam
pencairan itu hanya di lakukan kepada 127 orang petani saja, sedangkan sebangian
besar belum di ketahui kapan akan menerima dana yang sudah berbulan bulan
mengendon.
Padahal, maksud kedatangan
mereka tak lain karena memenuhi undangan pencairan dana sharing “tapi nama saya
kok belum ada” kata muktar petani asal curah kalong Bangsal Sari
Sebelum saat awal giling,
memang ada polemik terkait dengan dana sharing tersebut,sebagian petani meminta
agar tebu yang masuk di bayar “dulu kami
minta sharing di hapus. Seluruhnya di bayar perlelang tebu bukan di bagi rata
seperti sekarang ini “ katanya
Seluruh petani tebu
harusnya sudah menerima. Namun ternyata hanya sebagian saja yang menerima “ada
masalah apa dengan keuangan sharing di PG ini, padahal itu uang kami sendiri “
kata muktar lagi
Kondisi ini dibenarkan
oleh pihak perbankan, yang dalam hal ini adalah BRI Saat ini memang ada
perubahan pola pembayaran, dalam hal ini menurut BRI mengacu pada intruksi
mentri BUMN Dahlan Iskan, dimana petani dalam bertransaksi melalui perbankkan. Seluruh
dana sharing itu masuk ke rekening bank tujuannya untuk keamanan.
Kemudian dalam pembayaran dana
sharing ke petani tebu, BRI melakukan kerjasama dengan pihak PG semboro, ada sekitar
2000 orang petani yang akan mendapat dana sharingnya. Berdasarkan data pihak PG
semboro, langsung di buat Rekening setelah itu dana sharing tersebut akan masuk
ke rekening masing masing.
Dan petani akan mengambil
uangnya dari rekening kapan saja.bahkan hari liburpun bisa, namun dalam
prakteknya ternyata tidak semua petani mendapat dana sharing pada hari kemarin.