Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Petani Tebu, merasa di permainkan Pabrik Gula Semboro. Pasalnya saat mengambil
dana sharing Gula dan Tetes di Bank BRI, ternyata rekeningnya masih kosong.
Tidak terisinya rekening dana
sharing gula dan tetes tersebut, disinyalir karena sebagian uang tersebut masih
belum masuk di Bank BRI, padahal sesuai jadwal seharusnya sejak Senin (17/12) uang
tersebut sudah bisa cairkan ke petani.
Sayangnya, buku rekening yang
mereka terima ternyata masih kosong, sehingga petani tidak dapat mengambil uang
yang sudah menjadi haknya.
Hoirul Salim, petani tebu asal
Tanggul ini misalnya, ia tak bisa mencairkan uang direkeningnya lantaran uang
sharing tersebut belum masuk alias kosong, “Ini rekening saya masih kosong,
padahal janjinya hari Senin kemarin sudah cair,” keluh Hoirul Salim sembari menunjukkan
buku tabungannya, Selasa siang (18/12).
Menurutnya, ia sempat
menanyakan kepada pihak PG terkait kekosongan rekeningnya. “Tadi saya
menghubungi Ikhwan, lalu Ikwan menghubungi Agus, ternyata sampai sekarang tetap
tidak ada informasi yang pasti” katanya. Dari keterangan Salim, Ikhwan adalah petugas
BRI dan Agus adalah petugas Tata Usaha Kantor PG Semboro.
Hal yang sama juga dialami
Moch Tohir, warga tanggul kulon, menurut tohir bahwa sejak Senin kemaren sampai
Selasa siang ini uangnya masih belum masuk kerekeningnya “Terus terang saya
merasa malu mas, sudah susah pasyah nunggu antrian lama di Bank BRI Unit
Tanggul, ternyata rekening saya masih kosong” keluhnya
Bahkan menurut Salim bukan
hanya dirinya dan Tohir yang rekeningnya masih kosong ada petani lain yang juga
mengalami nasib yang sama seperti A’ang Semboro dan satu petani lain yang dirinya
lupa namanya.
Salim juga tidak menampik
bahwa beberapa petani banyak juga yang saat itu rekeningnya sudah terisi dan bisa
mengambil uangnya.
Menurut suber yang
diterima Gempur, bahwa dana pembagian sharing gula dan tetes yang seharusnya
bisa dicairkan mulai Hari Senin, 17 Desember 2012 tersebut belum bisa dicairkan
diduga karena dana tersebut masih ngendon di dua Bank.
Yakni Bank Mandiri dan
Bank Jatim dengan status escrow count atau rekening bersama sekitar
65 milyar atas nama Yeyek Sugiantoro, ketua APTRI Unit PG Semboro, dan Ir.
Widodo Kardjianto, Administratur PG Semboro.
Sumber tersebut menjelaskan
bahwa, Widodo telah bersedia meneken pencairan dana sharing tersebut, namun
Yeyek masih belum menandatangani dengan
alasan yang kurang jelas.
Saat wartawan MAJALAH-GEMPUR.Com akan mengkonfirmasi terkait kebenaran
informasi tersebut. Pihak PG Semboro masih belum memberi keterangan apapun, “Maaf,
bapak sedang pergi keluar kota ”tutur petugas jaga Pos Keamanan PG Semboro yang
mengaku bernama Edi.
Edy menjelaskan bahwa seluruh
jajaran Pimpinan PG tidak sedang berada ditempat, nanti kalau sudah datang akan
kami sampekan. (rus/yond/rud/eros)