Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kondisi jalan raya yang rusak dan berlobang merupakan
unsur utama melonjaknya tingkat kecelakaan di jalan raya dan tak jarang sampai
menyebabkan kematian.
Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga Jember,
Rosid Zakaria saat dikonfermasi melalui SMS di telpon selulernya mengernai
keberadaan jalan yang rusak dan berlobang, tidak menjawab. (Yon/Mashud)
Seharusnya pihak terkait selalu
melakukan pengawasan dan perbaikan jalan, agar kejadian tersebut tidak berulang-ulang.
Seperti halnya yang di alami pasangan suami istri (pasutri) mudofir (65) dan
Ninuk mujamik (50), warga Dusun Umbul gading Desa/kecamatan Umbulsari sabtu
malam (29/12) sekitar jam 21.00 Wib.
Pasutri naas ini
harus dibawah kerumah sakit, setelah sepeda motor Shogun Nopol. P 2513 KH yang
di kendarainya terpental. muka dan kepalanya membentur aspal ketika sepeda
motornya terpelosok lobang yang kedalamannya mencapai kira kira 15-20 cm :
lebar hampir 1 meter di jalan raya jurusan Tanggul menuju Semboro Jember.
Akibat kejadian tersebut, Mudofir mengalami Luka cukup
serius, muka dan hidungnya mengeluarkan darah segar hampir menutupi seluruh
mukanya, sedangkan istri nya Ninuk mengalami luka di pelipis matanya.
Beruntung saja waktu
kecelakaan, banyak pengendara lain yang melintas, sehingga korban dapat tertolong, dan langsung di bawa ke puskesmas Tanggul.
Menurut informasi yang
dihimpun MAJALAH-GEMPUR.Com di Puskesmas tanggul di samping tulang
hidung korban patah, korban diperkirakan mengalami gagar otak ringan, sehingga harus di rujuk ke RSUD Soebandi jember.
Terkaid keberadaan jalan
rusak dan berlobang serta gelap karena lampu penerangan jalan yang mati di
sepanjang jalan Semboro tersebut inilah yang disinyalir menimbulkan kecelakaan. Menurut Paidi (29) warga yang tiap hari melintas,
keberadaan jalan yang berlobang tersebut sudah lama ini sering menimbulkan kecelakaan, namun sampai saat ini masih belum ada perbaikan.
“Kejadian kecelakaan
dijalan tersebut sudah sering terjadi mas. Namun demikian meski jalan yang rusak
dan berlobang sekitar 1 kilo lebih dan kedalamannya ada yang mencapai 15-20 cm, lebar hampir 1 meter sudah berlangsung lama (kurang lebih 7 bulan), sampai
saat ini masih belum juga di benahi” tutur nya.