Translate

Iklan

Iklan

Bupati Bondowoso Amin Said Husni, Pimpin Pengajian Kitab Kuning

2/22/13, 23:00 WIB Last Updated 2013-03-01T12:38:24Z
Bupati Amin Said Husni saat memipin pengajian
Bondowoso, MAJALAH-GEMPUR.Com. Meski sempat ragu penuhi janjinnya saat launching Senin (11/2) di Pendopo. Berkat dorongan sejumlah kiai dan PC LP Maarif NU, akhirnya Bupati Bondowoso mau pimpin pengajian kitab kuning.

Keraguan ini lantaran masih banyak kiai yang lebih kompeten. “Karena terus didorong sejumlah kiai dan PC LP Maarif NU, Bismilla saya putuskan untuk menyisihkan waktu guna mengasuh pengajian kitab kuning ini”. Demikian ungkap Bupati Bondowoso, Drs H Amin Said Husni Jum.at (22/2).

Pengajian ini dimaksudkan agar syiar Islam lebih membahana dan untuk mewujudkan visi Bondowoso yang beriman, berdaya dan bermartabat. “untuk itu pengajian ini harus dilandasi niatan yang tulus untuk mencari ilmu, agar apa yang didapat benar-benar bermanfaat,” lanjut pria yang kerap disapa Lora (Gus) Amin itu.

Meski suasana diselimuti hujan deras, tak surutkan ratusan peserta pengajian dari birokrasi dan masarakat umum yang dilaksanakan seminggu sekali di pendopo Pemkab Bondowoso ini. Para peserta mengikuti dengan khusuk dan hikmad sampai acara berakhir.

Dalam pengajian yang pertama diasuhnya, Amin membacakan kitab Safinatun Najah. Diawali mukaddimah, Rukun Islam dan Rukun Iman dan ditutup dengan bab “Laa Ilaaha Illallaah”. Bupati berlatar belakang santri ini, begitu fasikh membacakan kitab karangan Syekh Salim Bin Smeeer Al Hadhrami ini. Bahkan, penjalasannya cukap lugas, mudah dimengerti dan wawasan cukup luas.

Para peserta datang sebelum shalat magrib. Pengajian dimulai usai shalat berjamaah. Begitu selesai, para peserta kembali berjamaah isyak yang dipimpin bupati. Pengajian ini tidak akan menggangu kewajibannya sebagai kepala daerah. Menurutnya, tugas pemerintahan tetap menjadi yang utama. Tegasnya.

Untuk itu, Bupati meminta agar disiapkan qori’ (pembaca) kitab yang lain. Sehingga pengajian ini terus berjalan meski saya berhalangan karena ada kewajiban dinas. Semoga pengajian ini akan menjadi majlis yang berbarokah. “kegiatan ini diakukan dengan niat yang tulus, ikhlas untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Tidak ada kaitannya dengan pencitraan apalagi menupang citra dalam kegiatan keagamaan ini. tegasnya

Kegiatan ini diharapkan memberikan makna simbolik dan efek religius yang lebih tinggi. “Terutama dalam memanggil hati nurani masyarakat untuk lebih mendekatkan masalah keberagamaan kita,” sambungnya.

Pengajian tersebut, selain dimaksudkan untuk memberi pengajaran tentang kitab kuning, juga untuk membina moral generasi muda. “Sekarang generasi muda cenderung tergerus moralnya, sehingga pengajian ini nanti diharapkan bisa menjadi sarana perbaikan moralitas masyarakat, khususnya yang mengikuti pengajian,” terangnya.

Hal senada disampaikan Perwakilan PC LP Maarif NU Bondowoso, M. Syaiful Bahar. Syaeful berharap pengajian ini agar  dimanfaatkan betul oleh masyarakat, sehingga bisa menjadi ajang menuntut ilmu sekaligus pembinaan moral. 

Pasalnya dikalangan remaja sudah terjadi dekadensi moral yang diantaranya karena rendahnya pendidikan akidah dan keagamaan terutama yang menyangkut dengan pendidikan akhlak. Selain itu, arus globalisasi yang cukup potensial mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan dan tindakan biadab.

Sehingga moralitas anak bangsa terus menurun hingga pada titik yang sangat memperihatinkan. Akibatnya, korupsi meraja lela, minuman keras, perjudian, hubungan seks di luar nikah kerap terjadi pada pelajar SMP, SMA dan bahkan di perguruan tinggi pun terjadi hal yang sama.

Kegiatan pengajian kitab kuning ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki moralitas masyarakat, membimbing ke arah yang lebih bermoral. Sehingga kegiatan ini akan menjadi semangat awal yang baik dan menjadi simbol bagi masyarakat Bondowoso. Pungkasnya. (midd)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Bupati Bondowoso Amin Said Husni, Pimpin Pengajian Kitab Kuning

Terkini

Close x