Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pesta demokrasi di Desa Gambiran Kalisat menyisahkan bekas.
Ratusan pendukung calon yang kalah datangi kantor DPRD, pasalnya pemilihan dinilai
curang dan syarat praktek money politic.
Hal
senada disampaikan Evi Lestari dan Abdul Halim. Mereka berpesan agar massa tidak
anarkis, tidak bentrok dengan warga yang lain, saling menjaga suasana yang
kondusif. Setelah pertemuan dengan pihak DPRD Jember selesai, massa membubarkan
diri dengan tertib. (midd)
Untuk itu mereka menolak hasil pemilihan dan meminta Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) dibatalkan.
Dengan dikawal ketat aparat kepolisian, ratusan warga yang berkumpul di
balai desa Gambiran sejak pukul 07.00 WIB Senin (1/4) bergerak menuju gedung
DPRD Jember untuk menyampaikan sikap menolak hasil Pilkades dan membatalkan
pelaksanaan pilkades, karena ditengarai banyak pelanggaran yang terjadi.
Menurut koordinator aksi Suneto saat ditemui Komisi A DPRD Jember di
antaranya Jupriadi, Abdul Halim dan Evi Lestari menyatakan, bahwa masyarakat
menginginkan Pemilihan Kepala Desa Gambiran Kecamatan Kalisat yang dilaksanakan
tanggal 28 Maret 2013 dibatalkan karena terindikasi kecurangan dan praktek
money politic. katanya.
Hal senada juga di ungkapkan perwakilan warga yang lain, “pagi hari
sebelum coblosan ada tim sukses salah satu calon memberikan uang dan menyuruh
warga untuk memilih calon yang dibawanya dan mengatakan calon yang lain itu
banyak salahnya, “ ungkap warga tersebut.
Menjawab keluhan tersebut Jupriadi menyatakan bahwa aspirasi warga Desa
Gambiran akan ditampung, namun Jupri meminta warga untuk kembali lagi dengan
membuat surat secara resmi yang intinya sesuai dengan aspirasi warga yaitu
membatalkan Pemilihan Kepala Desa, karena di duga terjadi banyak pelanggaran.
Dan meminta pada warga untuk melengkapi surat pernyataan itu dengan bukti-bukti
lain yang mendukung dan juga membawa saksi yang mengetahui kejadian pelanggaran
Pilkades tersebut, “ katanya