Acara yang diselenggarakan
di Aula Baharudin Soeryobroto Lapas Klas IIA Jembertersebut diikuti oleh 431
warga binaan, terdiri dari perempuan dan laki-laki.
Dalam ceramahnya, H
Abdullah Samsul Arifin menerangkan hikmah Isra’ Mi’raj untuk memberi spirit
kepada para Napi. “Apa yang mereka alami saat ini bukan kondisi yang terjelek.
Namun sesuatu kondisi yang harus diterima dan diambil hikmahnya untuk perbaikan
mereka kedepan. Setelah mereka keluar dari sini nantinya bisa bangkit dan bisa
menunjukkan kelebihan bahkan bisa menjadi yang terbaik di masyarakat.”
Perlunya pembinaan, pemberian
spirit, dan motivasi agar para napi tidak mengulangi lagi perbuatan yang mereka
lakukan sebelumnya.
“Justru bagaimana mereka
bisa diterima kembali di tengah-tengah masyarakat, karena orang yang terbaik
itu adalah orang yang salah mau bangkit dari kesalahan dan bisa bermanfaat
untuk lingkunganya,” terang pria yang akrab dipangil Gus Aab ini.
Menurut Kepala Seksi
Pembinaan, Alief Purnomo A.Md.IP.SH.MH, peringatan Isro’ Mi’raj berupa ceramah keagamaan ini terselenggara berkat
kerja sama yang selama ini dibangun dengan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN)
Jember.
Kerjasama itu sebagai upaya
untuk memberi pembinaan-pembinaan mental keagamaan. Selain itu juga diselenggarakan
pelatihan keterampilan cara merawat jenazah, baca tulis Alquran, qiroah, bilal,
dan hadroh.
Pelatihan dalam ranah
keagamaan tersebut diharapkan agar warga binaan Lapas Jember bisa sadar dan
kembali di tengah – tengah masyarakat, bisa diterima dengan bekal pelatihan –
pelatihan yang selama ini diselenggarakan Lapas Jember.
