Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Dalam Rangka Memperingati HUT Bayangkara ke
67, Sabtu (29/6) Pemuda Panca Marga (PPM) Jember, Gelar Sarasehan Kejuangan di Balai Desa yang terletak di Monument Palagan Jomerto Kecamatan Patrang.
Dalam acara yang di hadiri
keluarga pelaku sejarah, Pep ABRI, FKPPI, AMPI, dan keluarga Besar Putra
Purnawirawan Pulisi diisi oleh nara
sumber dari Kapolsek Patrang (AKP.Mustamo), IG. Krisnadi Fakultas Sastra Uej,
dan Y Setiyo Hadi.
Lokasi ini dipilih
lantaran pada tanggal 11 Febuari 1949, Palagan Jomerto merupakan tempat Pertempuran,
antara Tentara Belanda dengan Brigade Mobil (Mobrig), Kepulisian Republik
Indonesia, yang di pimpin oleh AKP Tk I Soekari. Hal ini terekam dalam monument
Palagan Jomerto. selain anggota Mobrig yang gugur dalam pertempuran melawan
pasukan belanda, juga terukir jelas terdapat 20 rakyat sekitar Jomerto, dan 13
Nama Anggota Mobrig.
Monumen Palagan Jumerto
yang berdiri di dekat Kantor Kelurahan Jumerto Kecamatan Patrang, dan
disampingnya berdiri Masjid Syuhada, Menunjukan kepada kita bahwa di tempat ini
pernah terjadi perestiwa Palagan Jumerto pada tahun 1949.
Tepatnya Pada tanggal 1
Juli 1984, bertepatan dengan Hut Bayangkara, Monument Palagan Jumerto di
resmikan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur saat itu Mayor
Jendral Polisi Soedarmadji. ‘Ujar Yopi
Sementara menurut IG
Krisnadi, Peristiwa Palagan Jomerto, Memang sudah ada upaya mendokumentasikan
perestiwa tersebut , adanya pembangunan Monumen, namun itu belum lah cukup,
untuk itu kami akan bekerja sama dengan beberapa elemen akan menulis pelaku
sejarah.”Jelasnya
Masih kata Krisnadi, Kalau
tidak segera di tulis Monumen akan jadi saksi bisu, dan masih banyak juga
perestiwa seperti Gugurnya Letkol M. Sroedji, selain itu pertempuran di Palagan Karang Kedawung pada (8/2/ 1949)
dengan Gugurnya Dr.Soebandi, harus segera di tulis agar tidak kehilangan
sejarah di kabupaten Jember, dan untuk menunjang Industri pariwisata, perlu
dibangun Museum sejarah dan budaya, museum Kepolisian di Kabupaten Jember “
Tegasnya
Untuk itu Ketua Pemuda
Panca Marga Ir. Soejamiko, para pemuda harus memahami nilai-nilai perjuangan
pedahulunya, salah satunya Monumen Palagan Jumerto, perlu diingat berkat jerih
payah para perjuang,
“Dari
pendahulu kita Kemerdekaan Republik Indonesia, di rebut dengan jiwa raga harta
dan benda, terbukti pada agresi ke dua di daerah ini, telah gugur para
syuhadak, untuk itu Pemuda Panca Marga bersama peneliti sejarah berencana akan membuat
sebuah buku, Tentang sejarah Palagan Jomerto. (Edw)