Dari kiri:
Dr. Donny, Dr. Firman dan Dr. Guntur
|
"Saudara Guntur
Freddy Prisanto lulus sangat memuaskan," ungkap Prof. Dr. Soerjanto
Poespowardojo saat mengumumkan kelulusan Dr. Guntur Freddy Prisanto dalam
sidang terbuka senat Akademik Universitas Indonesia (UI) di Gedung serbaguna IV
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI, Sabtu (20/7/2013) sore,
Dilahirkan dari rahim
seorang ibu bernama Mien Soejono, tiga orang putera Jember yakni Dr. Donny
Tjahja Rimbawan, Dr. Firman Kurniawan Sujono dan Dr. Guntur Freddy Prisanto
lulus dari program Doktor UI dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2013.
Dr. Donny Tjahja Rimbawan
mendapat gelar doktor ilmu politik pada tanggal 15 Januari 2013 dengan
disertasi berjudul Hubungan negara dan pengusaha di era reformasi, studi kasus
bisnis grup Bakrie (2004-2012). Dr.
Firman Kurniawan Sujono mendapat gelar doktor ilmu filsafat pada tanggal 18
Juni 2013 dengan disertasi Manusia dalam masyarakat jejaring, telaah filsafat
pemikiran Manuel Castells Tentang Abad Informasi. Dan Dr. Guntur Freddy
Prisanto mendapat gelar doktor ilmu filsafat pada tanggal 20 Juli 2013 dengan
disertasi Market Justice, Kritik atas determinasi pasar neoklasik.
"Keluarga besar saya
adalah sumber inspirasi dan motivasi dengan cara masing-masing dan unik. Mama
Tien Soejono, yang selalu mendorong saya dengan berbagai cara halus untuk
segera menyelesaikan disertasi. Mama menjadi ibu yang bangga dengan selesainya
3 putra menjadi Doktor di UI dalam waktu 6 bulan ini," terang si bungsu
Guntur sapaan akrab Dr. Guntur Freddy Prisanto dari lima bersaudara usai
diumumkan sebagai Doktor di UI.
Dr. Firman Kurniawan
Sujono juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada Ibunda Mien Soejono,
"sosok tegas dan selalu mengajari saya untuk tekun menjalani studi dalam
kesederhanaan hidup. Tanpa cara mendidik yang unik, saya tak mungkin dapat
menikmati kemewahan pendidikan di tingkat tertinggi di Universitas terbaik di
Indonesia ini," ungkap pengajar pasca sarjana di UI ini.
Sementara putera tertua
almarhum Agoes Soejono, Dr. Donny Tjahja Rimbawan menjelaskan meskipun ayahnya
telah lama meninggalkan dunia semasa dirinya masih remaja saat bersekolah
disekolah menengah pertama namun ayahnyalah yang mengajar menunut ilmu
sepanjang hidup agar bermanfaat bagi orang banyak.