Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kondisi Mesir masih mencekam
Pasca dikudetanya Presiden Mursi. Namun Tak banyak dunia barat yang selalu mengagung-agungkan Demokrasi dan HAM bertindak nyata bahkan
terkesan cuek.
Beberapa negara-negara arab malah mendukung aksi
militer pimpinan Jendral Al-Sissi dan menyebut muslim pro Mursi adalah teroris.
Atas tragedi kemanusian pembantaian berdarah warga muslim Mesir ini, Aliansi
Masyarakat Jember Peduli Mesir mengajak
masyarakat Jember khususnya untuk mendoakan perjuangan bangsa muslim di Mesir
maupun Palestina agar tetap kuat dan tabah dalam menghadapi cobaani krisis
kemanusiaan yang terjadi saat ini , “ tambah Ustad Khoirul sambil menutup orasi
dengan doa bersama peserta aksi. (midd)
Mereka hanya
terdiam tak bereaksi seolah di Mesir tidak terjadi apa-apa hanya kerusuhan
biasa, padahal dunia mencatat ribuan warga muslim Mesir di bantai setiap
harinya dan dapat dikatakan sebagai
upaya untuk pemusnahan kaum tertentu / Genoside.
Tak ketinggalan
Indonesia yang nota bene adalah negara
yang di dukung Mesir pertama kali saat merdeka 68 tahun silam. Indonesia hanya
prihatin, tak ada sikap tegas dan nyata dari pimpinan negeri ini. Untuk itu
masyarakat Jember yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jember Peduli Mesir menggelar aksi simpatik solidaritas Mesir Minggu (18/8).
Aksi yang di ikuti
ratusan orang tersebut dilakukan di
bundaran DPRD Jember ini sempat memacetkan arus lalin, namun kesigapan petugas
keamanan dibantu dengan peserta aksi dapat memperlancar kendaraan yang berlalu
lalang.
Komponen
masyarakat yang tergabung dalam aksi itu antara lain, Ikadi Jember, Paham
Jember, Sekolah Rakyat Jember, ma’had Ibnu Katsir, Elpasi Optima, Islamic Study
Club (ISC) Jember, KAMMI Jember, FSLDK Jember, Bulan Sabit merah Indonesia
Jember, Salimah Jember dan LPAI Jember.
Dalam Press
realeasenya, Aliansi Masyarakat Jember Peduli Mesir menyatakan sikapnya yang
terdiri atas 5 poin sebagai berikut :
·
Mendukung
sikap ulama sedunia atas seruannya di Dhoha 7 Syawal yang menghimbau kepada seluruh umat
ikut protes secara nyata
·
Menginbau
kepada kaum muslimin agar melakukan Qunut Nazilah dan Sholat Ghaib sebagaimana
di himbau oleh Dewan Masjid Nasional dan PB NU
·
Mengharap
kepada seluruh tokoh masyarakat mensosialisasikan kepada masyarakat akan bahaya
zionisme dan Amerika yang selalu bersikap standart ganda serta menyengsarakan
umat Islam
·
Mengharap
kepada para ulama dan tokoh agar mengajak masyarakat untuk doa bersama di
alun-alun atau tempat lain demi mendoakan kaum muslimin yang sedang mengahadapi
pembantaian
·
Menuntut
kepada Pemerintah Indonesia agar Pro Aktif dalam menyelamatkan warga Indonesia
di Mesir dan melakukan diplomasi untuk menghentikan pembantian.
Dalam orasinya
Rama Anggara perwakilan dari KAMMI Jember mengatakan, “ penggulingan Presiden
Mursi yang terpilih secara Demokrasi dengan kudeta militer oleh Jendral Abdul
Fattah Al-Sissi mencederai makna dan tujuan Demokrasi itu sendiri. Presiden
Mursi dikudeta karena membela dan
memperjuangkan hak-hak bangsa Palestina yang tertindas kaum Yahudi/ zionis
Israel. Untuk itu segala upaya dilakukan untuk menggulingkan Presiden Mursi
termasuk lewat kudeta militer, “ kata Rama bersemanagt
Masih menurut
mantan aktivis kampus ini, “ dunia internasioanal juga tahu ada siapa di balik
penggulingan Presiden Mursi itu, ya tak lain siapalagi jika bukan Amerika
Serikat dengan antek-entek zionis Israelnya (Yahudi). Untuk itu mari kita semua
berdoa dalam setiap ibadah sholat kita agar bangsa Mesir mendapat pertolongan
Allah SWT. Serta mendesak pemerintah RI menyampaikan nota keberatan dan
bertindak tegas atas pembantaiuan muslim Mesir ini, “ lanjut Rama
Hal senada juga di
ungkapkan perwakilan PAHAM Jember Rozak
Ashari, “ Mesir, mengapa kita bela, karena merekalah negara pertama yang
mengakui kemerdekaan Republik Indonesia 68 tahun yang lalu, tanpa mereka
Indonesia tak dapat mengibarkan merah putih. Oleh karena fakta itulah kita
masyarakat Indonesia ikut merasakan kepedihan rakyat Mesir atas tragedi
pembantaian yang dilakukan militer setiap hari. Kita dukung dan doakan bangsa
Mesir agar cepat keluar dari krisis kemanuasian yang terjadi di sana, “ katanya
Sementara itu
tokoh ulama Jember, Ustad H.Khoirul Hadi, LC dalam orasinya, “ kami selaku
muslim Indonesia dan Jember khususnya kecewa pada dunia internasioanl. Mana
PBB, HAM Internasional, apalagi Amerika Serikat yang selalu mengagung-agungkan
Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, tapi kenyataannya mereka tidak bertindak tegas
hanya ungkapan keprihatinan yang menyebut agar dihentikan perselisihan yang
terjadi, “ kata Ustad Khoirul.
Masih menurut alumni Al-Madinah Internasioanal University,
Arab Saudi ini, “ salah satu contoh tragedi kemanusian pembataian rakyat Mesir
di salah satu rumah sakit yang terdiri dari anak-anak, orang tua, kaum wanita
dan orang sakit dibakar tanpa rasa pri kemanusiaan. Kejadian-kejadian tragedi
kemanusiaan yang tak pernah mendapat reaksi dari negara barat yang selalu
berkedok Demokrasi dan HAM. Hanya sebagian kecil negara barat yang mengutuk
keras bahkan memutus hubungan diplomatik dengan Mesir.