Translate

Iklan

Iklan

Minat Peternak Sapi Inseminasi Buatan Di Jember Cukup Tinggi

11/17/13, 22:40 WIB Last Updated 2013-12-08T18:21:40Z
Kabid Peternakan Pemkab Jember, Hanifah, SPt
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Sebagian besar peternak Sapi di Indonesia masih tradisional. Sehingga produktivitas sapi potong dan  perah menurun. Sementara kebutuhan daging dan susu terus meningkat.


Berdasarkan data yang ada, bahwa setiap tahun pertumbuhan penduduk mengalami peningkatan rata-rata 1,5 persen dan pertumbuhan ekonomi meningkat antara 2 - 6 persen, maka diperkirakan permintaan daging dan susu akan terus meningkat.

Keadaan seperti ini bila tidak dilakukan upaya untuk meningkatkan populasi dan produksi, maka tidak akan dapat memenuhi permintaan kebutuhan daging dan susu sapi dalam negeri. Oleh karena itu diperlukan upaya memotivasi peternak dalam pemeliharaan ternak yang lebih maju dan menguntungkan melalui pembinaan yang dapat meyakinkan.

Pemeliharaan ternak bukan lagi hanya dianggap sebagai tabungan atau pekerjaan sampingan, melainkan sudah dikelola dengan baik menuju kearah yang lebih maju dangan harapan peternak dapat mengerti dan menyadari arti pentingnya produktivitas ternak.

Untuk menyikapi hal tersebut, salah satu upaya untuk meningkatkan  populasi dan produktivitas ternak sapi dapat dilakukan melalui kawin suntik yang dalam bahasa ilmiahnya adalah Artificial Insemination (AI) atau Inseminasi Buatan (IB).

 Hal tersebut adalah sebagai salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak, sehingga dapat menghasilkan keturunan/ pedet dari bibit pejantan unggul.

Inseminasi Buatan merupakan  sistem perkawinan pada ternak sapi secara buatan yakni suatu cara atau teknik memasukkan sperma atau semen kedalam kelamin sapi betina sehat dengan menggunakan alat inseminasi yang dilakukan oleh manusia (Inseminator) dengan tujuan agar sapi tersebut menjadi bunting. Semen adalah mani yang beradal dari sapi pejantan unggul yang dipergunakan untuk kawin suntik atau inseminasi buatan.

Menurut Bidang Peternakan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember Hanifah, SPt staf  saat ditemui wartawan Senin (17/11) mengungkapkan, “ Inseminasi Buatan atau IB mulai diperkenalkan masuk Jember sekitar tahun 1977 dan di kembangkan tahun 1985 an. Kebanyakan peternak di kawasan wilayah Jember bagian selatan. Awalnya peternak melakukan IB secara gratis tidak membayar  karena merupakan program pemerintah untuk peningkatan produktifitas ternak, “ katanya.

Masih menurut wanita berparas ayu ini, “ secata general jumlah populasi ternak  potong di Jember +- 225.000 ekor (hasil Sensus Pertanian/Ternak tahun 2012). Kini sudah meningkat 90% peternak menggunakan metode Inseminasi Buatan, kecenderungan masyarakat Jember mengembangakan  sapi Limusin Simental karena banyaknya permintaan pasar. Sebaran ternak sapi hasil IB di Jember hampir merata namun paling padat populasinya terutama di daerah Ambulu, Wuluhan, Puger, Gumukmas, Sumber baru dan Sumberjambe, “ jelasnya.

Hanifah juga menjelaskan bahwa keunggulan IB antara lain, “Sapi bibit unggul, bebas penyakit, tidak harus memelihata pejantan, efisien, menyesuaikan permintaan pasar. Diharapkan agar peternak sapi tetap mengembangkan sapi dengan cara IB yang terbukti memberikan manfaat dan keuntungan bagi peternak, “ pungkasnya menutup pembicaraan. (midd)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Minat Peternak Sapi Inseminasi Buatan Di Jember Cukup Tinggi

Terkini

Close x