Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kisruh para Pedagang Kaki Lima (PKL) dari luar kota Banyuwangi, yang jumlah
totalnya mencapai ratusan orang itu berlanjut diluar area Banyuwangi expo 2013
Gesibu Blambangan.
Mereka kesal
atas penertiban aparat dan pejabat Pemkab Banyuwangi. ”Tidak biasanya kami
diperlakukan seperti ini mas, dimana-mana tempat dan daerah lain kami selalu
bisa ikut menggelar dagangan kendati expo atau pameran itu bersifat khusus
untuk masyarakatnya. Kepentingan kami kan jelas untuk sesuap nasi demi
keluarga,” suluk Dani, PKL asal Surabaya, yang di amini puluhan PKL lainnya kepada
sejumlah wartawan media cetak dan Online Selasa petang (10/12) disekitar lokasi
expo.
.
Dari hasil penertiban petugas Satpol PP maupun
pejabat, puluhan PKL tersebut mengaku tidak diberikan solusi agar mereka bisa
berdagang disekitar area expo.”Sebenarnya asal kami diberi ijin disekitar jalan
raya ini (jalan depan Bank Mandiri Banyuwangi, Red) kami juga sudah mau menerima
kok mas. Dan mestinya jalan raya ini juga bisa ditutup jika kelompok kami diperbolehkan
berjualan disini, untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan mengingat ramainya
masyarakat yang lalu lalang di sekitar lokasi expo,” cetus Rudi, perwakilan PKL
luar kota lainnya.
Namun karena tidak diberikan solusi untuk bisa
berdagang, akhirnya ratusan PKL luar kota yang kadung datang jauh-jauh itu
meskipun dengan dongkol dan kecewa berat, mereka bermaksud pulang ke daerah
asalnya. Tapi beberapa menit kemudian, beberapa di antara PKL luar kota itu
mencoba bertahan dan mengadu ke Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas,
di rumah dinasnya (pendopo,Red) untuk meminta keadilan.