Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) asal luar kota yang, meluruk
rumah dinas Bupati, menelan kekecewaan lagi dan harus balik kucing dengan
tangan hampa.
Pasalnya setelah sempat beberapa saat berada di depan pendopo dan melakukan
aksi orasi dengan maksud meminta keadilan kepada Bupati Abdullah Azwar Anas,
justeru berakhir nihil. Bupati Anas, tidak kunjung keluar dari pendopo,
terlebih menemui mereka. Di duga, Bupati memang sedang tidak berada di rumah
dinasnya.
Merasa di-diskriminasikan, akhirnya
perwakilan puluhan PKL luar kota yang berasal antara lain dari kota Lumajang,
Jember, Surabaya, Solo, Kediri bahkan Padang, Sumatera dan kota-kota lainnya
itu dengan lemas memilih pulang ke daerah asalnya masing-masing.”Lha mau apalagi
kami di Banyuwangi mas, mau jualan dagangan ternyata tidak diperbolehkan ?!,”
keluh para PKL luar kota itu.
Sementara Ripa’i, petugas keamanan yang juga Kasi penindakan sekaligus
penyidik PNS dilingkungan Satpol PP Banyuwangi, kepada
sejumlah wartawan mengaku hanya
menjalankan Tupoksi dari satuannya.”Tugas kami
adalah menegakkan peraturan yang ada di
wilayah Banyuwangi, dalam perkara ini
(terkait area Expo,Red), sifatnya mengamankan dan mensterilkan kawasan dari para PKL luar kota,” ujarnya Selasa malam(10/12)
Dikatakan oleh Ripa’i, lagi, dia bersama anggota Satpol PP juga wajib melakukan siaga menjaga keamanan 1x24 jam dikawasan pameran/expo.”Kami kerahkan sebanyak 25 personel anggota Satpol PP guna kelangsungan expo di Gesibu Blambangan ini. Selain
itu kami juga di back up oleh beberapa anggota Kepolisian dan dari Dinas Perhubungan
(Dishub),” pungkasnya. (Jiyon/Teguh/Hakim
Said)