Translate

Iklan

Iklan

Polisi Ringkus Tujuh Pembunuh Bayaran

1/16/14, 23:21 WIB Last Updated 2014-01-20T16:24:02Z
Banyuwangi, MAJALAH-GEMPUR.Com. Tujuh orang yang diduga pembunuh Hanipan alias Buang, warga Desa Rejoagung, Kecamatan Srono Banyuwangi, pada Rabu (25/12) lalu, Kamis (16/1) berhasil di ringkus oleh anggota Satuan Reserse Kriminal.

Peristiwa pembunuhan yang diduga dilakukan tujuh pelaku itu diduga direncanakan, enam orang laki-laki dan satu perempuan bernama Rindiawati alias Ririn, yang tak lain adalah istri korban . Sementara satu lagi pelaku berisial M, saat ini masih buron.

“Perencanaan pembunuhan yang dilakukan ketujuh tersangka ini akan kami proses secara hukum, tersangka akan di jerat pasal 340 KUHP. Untuk mendalami kasus ini, kami masih melakukan proses penyidikan,” ujar Kapolres Banyuwangi, AKBP Yusuf, SIK. MHum, kepada sejumlah wartawan di Mapolres Banyuwangi,

 Dari enam laki-laki yang tertangkap itu, empat orang terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak kakinya. Polisi, ujar Yusuf, terpaksa bertindak tegas karena para tersangka itu ada yang melawan ketika tertangkap serta ada yang mencoba melarikan diri. Mereka adalah Triyantoro (19), Satuman (36), Nurwahid (23) dan Asin (35). Mereka ditugasi sebagai eksekutor atau bertindak menjadi pembunuh bayaran.

Para eksekutor tersebut dijanjikan bayaran senilai Rp 20 juta oleh otak pembunuhan ini, yaitu Abdul Kamat Hariyono (41), pria asal Jember. "Ketujuh pelaku ini kita tangkap ditempat berbeda. Ada yang di Jember, Lumajang, dan istrinya kita tangkap di Banyuwangi," beber Yusuf, lagi.

Terjadinya pembunuhan tersebut, jelas Kapolres Yusuf, dilatarbelakangi masalah utang piutang antara korban dengan Abdul Kamat Hariyono. Korban berhutang sebesar Rp 85 juta pada tahun 2010 lalu. Lantaran tidak kunjung dibayar, akhirnya Mat, panggilan Abdul Kamat Hariono menyewa pembunuh bayaran.

Sedangkan Ririn, salah satu tersangka yang juga istri korban, kepada wartawan mengatakan, latar belakang terjadinya pembunuhan adalah masalah hutang piutang. “Saya sudah mengingatkan kepada suami, agar segera membayar utangnya. Bahkan saya juga bersedia menjual sawah untuk membayar utangnya kepada Mat. Tapi suami saya malah tenang-tenang saja, bahkan sering tidak berada di rumah,” akunya seraya menundukkan wajahnya yang tertutup masker. (Hakim Said)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Polisi Ringkus Tujuh Pembunuh Bayaran

Terkini

Close x