Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Dalam rangka memberantas percaloan dan menekan
Biaya pemasangan Listik, Manajemen PLN Area Jember, Rabu (21/5), Gelar
Sosialisasi, di Balai Desa Sumber Pinang, Kecamatan Pakusari,Jember.
Acara yang dikemas dalam
bentuk “NANGKRING BARENG PLN”, sudah dilaksanakan dua kali, yang pertama dilaksankan
di Desa Tepus, Kecamatan Senduro,
Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini akan terus di Gelar di 27 Titik, yang selalu, Melibatkan Muspika, Camat,
Kaposek, Koramil, dan Tokoh Masyarakat serta dihadiri Masyarakat.
Dengan Nara Sumber Edang
Harimukti Kepala Rayon Jember Kota dan Ade Dewanto Ary Wardana, Asmen Area Jember yang membawai Kabupaten Jember
dan Lumajang), mendapat sambutan dan pertanya-pertanyaan seputar, mahalnya
pemasangan Listik, Bagaimana cara pengajuan pasang Baru dan masih banyak hal
lainya
Asmen Area Jember Ade
Dewanto, Kepada Wartawan menyampaikan bahwa pemilihan tempat lokasi Sosialisasi
ini, adalah desa yang masih banyak tunggakan dan darerah yang banyak belum
mejadi pelanggan serta Tempat Seringnya terjadi gangguan, akibat dari ranting
pohon warga yang tinggi.
Masih kata Ade, agenda
Nangkring Bereng PLN ini terus dilakukan, sampai akhir tahun 2014, 27 titik,
sementara kami sudah laksanakan dua titik Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang
dan Kali ini di Desa Suber Pinang, Kecamatan Pakusari, Ternyata dari dua tempat
itu, masyarakat sangat atusias “Jelasnya
Disetiap tempat ia
menekankan, bila masyarakat inggin pasang baru jang lewat calo dan memilih
sediri CV, untuk pemsangan Intsalasi Milih Langgan (IML), dan bila masyarakat
Untuk Penerangan Jalaan Umum (PJU), Harus Legal, masyrakat bisa membuat
Proposal Kepada Pemkab (PU Ciptakarya) “Pungkasnya
Hal yang sama di sampaikan
oleh Endang Hari Mukti, Kepala Rayon Jember Kota, Meski Jember yang termasuk
pertumbuhan pembangunan yang tinggi, namun masyarakat yang jadi pelanggan masih
40%, sementara di Pakusari ini 10% masyarakat yang tidak teraliri listik,
rata-rata yang belum menjadi pelanggan adalah daerah tidak ada Cagak Betonnya,
melainkan dengan penyanggah Bambu, yang sangat membahayakan, bagi masyarakat
yang melintas “Terangnya