Translate

Iklan

Iklan

Sejumlah Petani Tembakau Na Oogst Terancam Merugi

7/18/14, 19:00 WIB Last Updated 2014-07-20T20:15:37Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com., Permainan tengkulak dan pedagang besar ditengrai penyebab anjloknya harga tembakau hingga 50 persen. Akibatnya petani tembakau jenis Besuki Na Oogst di Wuluhan tahun ini terancam merugi.


Hal ini dikeluhkan Heri, petani asal Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, “tahun kemarin harga tembakau per kilogram mencapai 90 ribu hingga 100 ribu, sedangkan tahun ini, untuk tembakau dengan kwalitas sama hanya berkisar antara 50 ribu sampai 60 ribu per kilogram”. Keluhnya Jumat (18/7)

“Memang, momen sebelum hari raya begini biasanya dijadikan pedagang untuk mempermainkan harga, pedagang beralasan, gudang besar belum buka,” ucapnya. Padahal menurut Heri, cuaca tahun ini mendukung sehingga kwalitas tembakaunya kali ini lebih bagus bila dibandingkan tahun kemarin.

Pria 31 tahun tersebut menambahkan, jika harga tembakau tetap tidak naik, maka para petani akan merugi, “jelas rugi, menurut perhitungan saya, standart harga itu ya 70 ribu per kilogram. Sebab, disini harga sewa lahan dan biaya untuk tenaga kerja semuanya naik,” terangnya.

Mahmud, petani tembakau yang lain, juga mengatakan bahwa petani tembakau diwilayahnya kini hanya bisa pasrah, sebab harga tembakau masih jauh dari harapan. Namun, ia enggan untuk beralih ketanaman yang lain, baginya tembakau menjadi sumber penghidupan keluarga yang sudah dijalaninya selama bertahun-tahun.

Dia berharap pemerintah segera turun tangan untuk membantu petani. Setidaknya ada intervensi pemerintah untuk menentukan standat mutu sekaligus standart harga agar para petani tidak dipermainkan oleh tengkulak maupun pedagang besar. (ruz).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sejumlah Petani Tembakau Na Oogst Terancam Merugi

Terkini

Close x