Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Penelitian Center for Development of
Advanced Science and Technology (CDAST) Universitas Jember di bidang bioteknologi tebu
mendapat pengakuan dunia. Pasalnya Jenis temuan varitas ini tahan kering,
"Semoga keberhasilan kawan-kawan di CDAST
menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas akademika Kampus Tegalboto, sekaligus
menepis tudingan bahwa perguruan tinggi seperti Universitas Jember adalah
menara gading," ujar Moh. Hasan. (aif)
Pengakuan itu tertuang
dalam jurnal bergengsi di bidang bioteknologi, Nature Biotechnology volume
32 nomor 7 bulan Juli 2014. Dalam laporannya yang berjudul Beating
The Heat, jurnal ini membahas varitas tebu N11-4T produk rekayasa genetika
(PRG) hasil penelitian CDAST Universitas Jember (Unej)
Tebu PRG N11-4T memiliki
keunggulan produksinya yang bisa 20-30% lebih tinggi daripada tebu jenis lain
saat ditanam di lahan kering. Keberhasilan ini menempatkan CDAST Universitas
Jember sebagai pengembang varietas tebu PRG N11-4T.
Dalam laporan yang ditulis
Emily Waltz, varietas tebu PRG N11-4T disebut sebagai salah satu dari sepuluh
produk tanaman rekayasa genetika yang saat ini sudah dikembangkan secara
komersial di dunia.
Produk penelitian ini
dimanfaatkan secara komersial oleh PTPN XI serta Ajinomoto. Dengan demikian PRG
N11-4T sejajar dengan pengembang produk rekayasa genetika kaliber dunia, seperti
Monsato, Du Pont Pioneer, Arcadia Biosciences, dan lainnya.
Menurut jurnal yang
berpusat di Inggris ini, penemuan di bidang produk rekayasa genetika, khususnya
pada tanaman tahan kering, memberikan harapan bagi dunia. Karena, bertambahnya
populasi penduduk dunia berimplikasi meningkatnya permintaan pangan.
Hasil penelitian ini
menjadi jawaban jitu di tengah ancaman perubahan iklim dunia, yakni masa
kemarau yang dikhawatirkan bisa berlangsung lebih lama. Perubahan iklim ini
bisa menganggu produksi pangan dunia.
"Pembahasan mengenai
varietas tebu PRG N11-4T di Jurnal Nature Biotechnology ini membuktikan
hasil kerja keras kami kini sudah diakui oleh dunia internasional. Bagi kami
ini adalah hadiah ulang tahun Universitas Jember ke lima puluh," jelas Ketua
CDAST Universitas Jember Bambang Sugiharto.
Menurut Bambang Sugiharto,
keberhasilan ini menjadi faktor pendorong dan penyemangat bagi seluruh awak
CDAST untuk bekerja lebih keras lagi untuk menghasilkan produk-produk lain yang
memiliki manfaat bagi khalayak luas.
Saat ini CDAST Universitas
Jember tengah mengurus sertifikasi bagi varietas tebu PRG rendemen tinggi dan
sedang serius di laboratorium guna menghasilkan varietas tebu PRG yang tahan
terhadap virus Sugar Cane Mosaic Virus (SCMV).
"Selain meneliti dan
menghasilkan bibit tebu produk rekayasa genetika, kami juga sedang meneliti
padi produk rekayasa genetika bekerjasama dengan Kyungpook National University
Korea Selatan," ujarnya.
Para pakar rekayasa
genetika dari Kyungpook National University telah berkunjung ke berkunjung ke
Kampus Tegalboto bulan Februari lalu. "Mereka juga mengunjungi kebun
percobaan Universitas Jember di daerah Jubung," katanya lagi.
Pemuatan keberhasilan
CDAST Universitas Jember mengembangkan varietas tebu PRG N11-4T di jurnal
Nature Biotechnology dan jurnal ilmiah lainnya serta di media massa ternyata
membuat banyak pihak tertarik.
Diantara pihak yang
tertarik yakni Tomoyuki Endo dari Inorganic Chemical Departement Mitsubishi
Corporation, Jepang. Serta Chong Wai Thong, Representatif in Indonesia untuk
United Molasses (UM) Trading, Inggris. Mereka berkunjung ke Kampus Tegalboto
untuk bertemu pihak CDAST dan Rektor Universitas Jember pada 10 Juli 2014 lalu,
"Pihak Mitsubishi dan
UM Trading ingin mengetahui lebih dalam mengenai varietas tebu PRG N11-4T. Kami
juga menerima informasi dari PTPN XI bahwa ada perusahaan dari Brazil,
Argentina, dan Philipina yang juga tertarik dengan varietas tebu PRG
N11-4T," tambah Bambang Sugiharto.
Rektor Universitas Jember,
Moh. Hasan, memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Menurutnya, bagi
para peneliti, keberhasilan tertinggi adalah jika hasil penelitian mendapatkan
pengakuan dari sesama peneliti dan bisa bermanfaat bagi khalayak luas.