Suasana di tempak kejadian |
Penundaan itu lantaran
membludaknya warga yang berbondong-bondong ingin menyaksikan langsung proses
pembongkaran tersebut. Pantauan dilapangan, ratusan warga memadati tempat
kejadian perkara, Bahkan sebagian ada yang datang dari luar daerah.
Warga mengaku penasaran
dan ingin menyaksikan langsung proses pembongkaran tersebut, “saya ingin tahu
langsung, kok ada ibu yang setega itu,” ucap Puspo, warga Desa Patemon
Kecamatan Tanggul, dilokasi kejadian.
“Demi keamanan kami
menunda pembongkaran ini,” ungkap, Aiptu Sunarto, kanit Reskrim Polsek
Sumberbaru. Dia menambahkan, semua alat bukti telah lengkap. Tinggal polisi
memastikan kebenarannya dengan membongkar septic tank di rumah tersangka.
Diberitakan sebelumnya, seorang
ibu membunuh dan mengubur anaknya, di septic tank samping rumah. Tersangka Soleha (40), tega menghabisi nyawa
anak kandungnya Iin (20), hanya gara-gara menjatuhkan piring berisi makanan dan
minuman. Korban langsung dipukul sandal dan terjatuh. Setelah itu pelaku
memukul kepala korban dengan palu hingga tewas.
"Korban mau makan dan dipukul sandal hingga terjatuh, saat jatuh si ibu memukulnya dengan palu. Kasus ini terungkap dari informasi keluarga dan tetangga sekitar. Korban informasinya dikubur di septic tank," kata Kapolsek Sumberbaru, AKP Saidi.
Semula kasus ini ditutupi
oleh ibunya. Tapi anak keduanya, Solihin (10), mengetahui pembunuhan yang
dilakukan dua tahun lalu itu. Dia juga diancam ibunya agar tidak membocorkan
perbuatan tersebut. Untuk menghilangkan jejak, pelaku membuang membuang jasad
korban ke septic tank dan sengaja mengecor bagian atas dan menumpukinya dengan
kayu bakar agar tak menimbulkan bau. (Ruz/Yud).