Translate

Iklan

Iklan

Gumuk Ditambang, Kota Jember Terancam Krisis Air

9/17/14, 17:00 WIB Last Updated 2014-09-18T14:45:16Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.  Kota Jember yang dulunya dikenal oleh dunia dengan Julukan kota seribu gumuk, tampaknya lambat laun mulai terkikis. Pasalnya fenomena alam ini satu persatu habis oleh aktivitas para penambang dan alih fungsi lahan.


Meski belum diketahui kepastian berapa jumlahnya, namun aktifitas penambangan masih berlangsung. ’’Teman-teman LSM yang konsern di lingkungan belum mempunyai data awal, namun yang jelas penambangan hingga kini masih berlangsung.’’ Demikian keluh  Ketu LSM Misi Persada Abdul Kadar Rabo (17/9)

Masih kata Kadar, “Gumuk merupakan Cagar alam yang seharusnya dilestarikan, bukan ditambang seperti sekarang, puluhan gumuk berubah fungsi jadi perumahan.  Jika tidak dihentikan dikhwatirkan lama-lama akan habis. Dampaknya bukan hanya pada manusia tetapi pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, “ katanya.

Untuk itu pemerintah wajib melindungi dan tidak lagi memberikan ijin kepada siapapun untuk dijadikan tambang maupun di jadikan perumahan. Pasalnya fungsi gumuk untuk menahan resapan air,  akar pepohonannya berfungsi untuk  menyimpan air untuk resapan ke sumur warga dan tidak langsung terbuang  ke sungai.

“Dalam kota saja sekian gumuk sudah habis rata dengan tanah bahkan ada yang dijadikan gedung dan perumahan. Contoh gumuk di Gunung Batu di kapling-kapling, Arongan jadi perumahan, jalan Jawa 7 akan dijadikan perumahan tanahnya dijual, “ ucapnya.

“Gumuk itu penahan resapan air di musim hujan , jika tidak segera dihentikan di khawatirkan yang akan terjadi akan banjir pada musim pengujan dan akan kekeringan dimusim kemarau, Untuk itu harus ada langkah konkret pemerintah untuk mengatasi masalah ini, “ harapnya. (midd)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Gumuk Ditambang, Kota Jember Terancam Krisis Air

Terkini

Close x