Translate

Iklan

Iklan

Kurangi AKIB, Dinkes Gandeng Akbid Dharma Praja

10/29/14, 17:44 WIB Last Updated 2014-11-19T11:01:39Z
Bondowoso, MAJALAH-GEMPUR.Com. Untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKIB), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bondowoso Jatim gandeng Mahasiswa Akademi Kebidanan (Akbid) Dharma Praja untuk melakukan pendampingan kepada Ibu Hamil.


Dari 96 mahasiswa yang ditempatkan di 8 wilayah Puskesmas, antara lain, Puskesmas Klabang, Tegalampel, Prajekan, Grujugan, Tlogo, Tenggarang, Binakal dan Kecamatan Wringin banyak ditemukan kasus Kematian Ibu dan Bayi serta Bumil yang melahirkan di dukun.

Menurut Kepala Dinkes dr. H. Mohammad Imron, MKes, melalui, Kabid Kesehatan Keluarga dr Titik Erna Erawati, angka ibu melahirkan ke dukun masih tinggi. Dari 400 tahun 2013 hingga Juli 2014, yang melahirkan ke dukun mencapai 300 lebih, mengingat pemerintah pusat menghapus dana jaminan persalinan (Jampersal) dan digantikan dengan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)”, jelasnya Rabo (29/10)

Sayangnya, belum semua Gakin tercover dalam JKN. Ini menjadi salah satu faktor Bumil enggan melahirkan menggunakan jasa tenaga kesehatan dengan alasan biaya. Oleh karena itu,  untuk menekan resiko kematian ibu dan bayi karena tidak mendapat penanganan kesehatan yang tepat.

Puluhan mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi partner tenaga kesehatan, untuk memberikan edukasi dan memotivasi Bumil agar periksa secara rutin ke tenaga kesehatan. Mahasiswa juga berperan melakukan deteksi dini dan memantau perkembangan Bumil dengan resiko tinggi, memberikan pengetahuan tentang BPJS kesehatan, termasuk mengantar ibu hamil bersalin ke fasilitas kesehatan.

Namun, lanjut dr. Titik, meski diberi kewenangan untuk melakukan pendampingan, mereka tidak diperbolehkan melakukan penanganan medis. Pemeriksaan secara berkala maupun persalinan tetap dilakukan oleh bidan desa atau bidan induk. ” 1 mahasiswa untuk 1 Bumil. Sasarannya adalah ibu hamil dengan resiko tinggi dan lahir di dukun. Pendampingan dilakukan mulai ibu hamil sampai nifas dan sesudahnya,” ujarnya.

Puskemas yang dijadikan tempat melakukan pendampingan  oleh mahasiswa, telah menyiapkan pemetaan ibu hamil yang akan jadi sasaran pendampingan. dr Titik menambahkan, program ini merupakan kegiatan uji coba. 2015 mendatang, diharapkan kerja sama dengan mahasiswa bisa diusulkan lagi dengan institusi lain, seperti Akbid, Akper dan Stikes. (Midd)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Kurangi AKIB, Dinkes Gandeng Akbid Dharma Praja

Terkini

Close x