Bondowoso, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Untuk meminimalisir resiko persalinan melalui dukun beranak, kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) kabupaten Bondowoso Jawa timur akan menggelar sosialisasi dan peminaan kepada para dukun awal tahun 2015.
Dr. Titik
menambahkan, meskipun persalinan yang dilakukan melalui dukun beranak selamat,
tetapi memiliki tingkat resiko tinggi terhadap ibu dan bayinya. “Walaupun
melahirkan pada dukun selamat, tetapi resikonya sangat besar”, kata Titik. (Midd)
“Awal
tahun 2015 nanti, kami akan melakukan sosialisasi pada seluruh dukun yang
menjadi mitra bidan. Sosialisasi ini dilakukan agar saat melakukan tugasnya para
dukun berpegang pada rambu-rambu Dinkes”, kata Kabid Kesejahteraan Keluarga
Dinas Kesehatan, Dr. Titik Erna Rabo (29/10)
Menurut
Dr. Titik, ada empat kecamatan prioritas untuk diberikan sosialisasi. Karena di
4 kecamatan tersebut jumlah persalinan melalui dukun sangat tinggi. Diantaranya
Kecamatan Tlogosari, Botolinggo, Jambesari dan Curahdami.
“Masyarakat
di 4 kecamatan tersebut, Tlogosari, Botolinggo, Jambesari dan Curahdami, sudah
terbiasa melakukan persalinan pada dukun. Oleh karena itu untuk meminimalisir
kematian anak dan ibu saat melahirkan, kami berikan tata cara melakukan
persalinan pada dukun tersebut”, jelasnya.
Data
Dinkes, mulai Januari hingga 29 Oktober 2014, tingkat persalinan melalui dukun 14
kali persalinan di kecamatan Tlogosari, Botolinggo 9 persalinan, Jambisari 6
persalinan dan kecamatan Curahdami 5 persalinan.