Translate

Iklan

Iklan

Takut Jadi Beban, Warga Tolak Bantuan BSPS Kemenpera

12/14/14, 17:30 WIB Last Updated 2014-12-16T16:10:44Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Warga Desa Panduman Jelbuk Tolak Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Mereka khawatir tidak mampu membiayai kekurangannya.


Penolakan Program BSPS untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)  yang diatur dalam Permenpera NO : 6 TAHUN 2013 Pasal 1 dan 2 karena rumah yang ditempati sangat jauh dari jalan raya, sehingga ongkos angkut material dari jalan kerumahnya harus dibiayai sendiri.  Hal ini dikhawatirkan malah akan menambah hutang dibelakang hari.

Soalnya untuk biaya angkut bahan bangunan dari jalan raya kerumah, dibiayai sendiri. belum lagi biaya tak terduga, darimana saya dapat uang mas?” Demikian disampikan P Naya alias Sowaki,  warga dusun Krajan 1 Desa Panduman Kecamatan Jelbuk. Selasa, (02/12),

Ustad Sudirman selaku ketua LPM Desa Panduman menbenarkan penolakan ini, Sudirman tidak akan mempermasalahkan penolakan, penolakan ini sudah dilaporkan ke pusat, sebelum dilaporkan penerima sudah dipanggil dibalai desa untuk dibuatkan berita acara agar dapat diganti kepada MBR lain.

Hendro Sasongko St, staff bidang pengembangan kelembagaan dan pelatihan Bappemas, menyuruh  menghubungi  Slamet Riyadi selaku Flying Camp Kemenpera Jember. “Untuk lebih jelasnya sampean hubungi Slamet Riyadi,” Kata Hendro Saat didatangi dikantornya, Rabu, (03/12).  Sementara Slamet Riyadi  saat dihubungi, Minggu, (14/12) Jam 16.00 WIB melalui Hanphonenya sedang tidak aktif.

Diberitakan sebelumnya bahwa sejumlah penerima penerima Bedah rumah ada yang sampai terlantarnya, lantaran rumahnya tak kunjung selesai. Hal ini dirasakan Sunami (42 thn), lantaran  bantuan yang diberikan ini tidak cukup, sementara untuk memenuhi kekurangan dirinya, belum mepunyai uang. Akibatnya Wanita yang kesehariannya pembantu rumah tangga dan tinggal di lingkungan Tumpeng kelurahan Tegal Besar Kaliwates ini, harus rela tidur disembarang tempat.

Hal yang sama juga dirasakan Khotimah, Warga RT 01, RW 06, Dusun Pancakarya, Hingga kini rumahnya juga belum terselesai, sementara tukangnya sudah tidak datang dan daun pintunya belum dapet, lantainya juga masih tanah.  Kejadian serupa juga dialami Kartini (30), Warga Dusun Pancakarya, RT 01, RW 06 Desa Ajung , Kecamatan Ajung.

Terlantarnya sejumlah penerima bedah rumah ini disinyalir karena jumlah material yang diterima tidak sesuai dengan jumlah bantuan. Disamping itu rata-rata penerima BSPS tidak mengetahui jika dana itu diberikan secara langsung berupa uang tunai kepadanya, mereka tahunya mendapat bantuan Program Kemenpera ini, berupa material bangunan. (Tim)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Takut Jadi Beban, Warga Tolak Bantuan BSPS Kemenpera

Terkini

Close x