Translate

Iklan

Iklan

Garuda Indonesia Rute Jember Alami Kerugian 4.3 Miliar

1/29/15, 19:54 WIB Last Updated 2015-02-01T05:08:03Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Sejak beroperasi pertengahan bulan Juli 2014 sampai akhir Desember tahun 2014 lalu penerbangan  Garuda Indonesia khusus rute Jember - Surabaya, mengalami kerugian sebesar 4.3 miliar.

Menurut General Manager PT Garuda Indonesia Brance Office Jember Syamsul Adnan Kamis (29/1) bahwa Target yang diberikan perusahaan itu adalah sebesar 85% untuk satu pesawat pada rute Jember ini. pula sampai Desember tahun lalu, target tersebut hanya mencapat 72,6%.

“Jadi pencapaian dengan target ini masih jauh dari perkiraan kami. Sejak saya berada di Jember ini, berbagai upaya, usaha dan cara telah kami lakukan demi peningkatan target tersebut,” ungkap Adnan kepada wartawan, kemarin.

Diungkapkan oleh Adnan lagi, jika upaya peningkatan target, namun perlu diketahui bahwa daya beli dari masyarakat Jember masih minim. Dan juga hal ini yang tidak dibarengi dengan potensi-potensi lainnya yang belum tergarap.

“Memang daya beli masyarakat Jember kurang. Belum lagi dengan bisnis travel yang tidak bisa pulang pergi. Disisi lain, bisnis perhotelan diuntungkan, jika berangkat mereka kan bisa stay dulu, dan berangkat esok harinya,” paparnya.

Ditambahkan lagi oleh Adnan, bahwa 72,6% itu setara dengan isi penumpang 50 orang, padahal isi full penumpang itu sekitar 70 oarng. Dan pada saat ini, jumlah penumpang hanya sekitar 45% atau setara dengan 35-37 penumpang saja.

“Jadi untuk Jumat, Sabtu dan Minggu itu yang bisa dikatakan bagus dengan full penumpang, selain hari tersebut tetap kisaran 45% tadi,” bebernya.

Secara nasional, kata GM ini, memang low system. Jadi bukan disebabkan salahnya survey yang dilakukan pihak Garuda Indonesia. Dengan adanya low system tersebut, berbagai cara dilakukannya untuk menuju surplus.

“Seperti cara dengan pembelian Rp 1 juta, maka ada cash back sekitar Rp 100 ribu. Dan untuk mahasiswa, kami berikan harga khusus. Jadi kondisi riil itu low system. Jadi kuartal satu ini kita yang harus lebih baik lagi,” ujarnya.

Disadari memang pada kuartal satu, dimasing-masing rute merugi. Tetapi menginjak kuartal dua dan seterusnya itu yang bisa memberikan surplus. Seperti halnya, rute Banyuwangi, sama dengan rute Jember ini.

“Kondisi bisnis travel saat ini memang terlihat slow. Bisa dibandingkan dengan penumpang pada jalur kereta api. Jika mereka masih bagus, berarti masyarakat Jember masih belum minat dengan perjalanan via udara, lebih memilih jalur darat,” terang Adnan lagi.

Peran wisata juga sangat mempengaruhi lesunya bisnis travel. Sebab potensi wisata di Jember ini masih belum ter blow up 100%. Masih banyak tempat wisata yang masyarakat tidak ketahui.

“Dan pada bulan Maret ini, yang kemungkinan akan ada penambahan rute untuk Jember – Surabaya dan Surabaya – Jember 2 kali pernebangan, kemngkinannnya tidak akan ditambah jika melihat kondisi seperti ini,” ucapnya.

Disamping hal tersebut yang diutarakan Adnan, pihaknya malah akan ada penambahan rute jalur Jember – Yogya, yang selama ini belum ada yang meliriknya.

“Mungkin itu peluangnya yang sangat besar, tetapi untuk Jember – Jakarta pesawat ATR tidak memuni. Kalau Surabaya – Jakarta kan sudah banyak pesawatnya, jadi mungkin Jember – Yogya yang akan kita pikirkan peluangnya,” pungkas Adnan. (Edw)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Garuda Indonesia Rute Jember Alami Kerugian 4.3 Miliar

Terkini

Close x