Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Akibat diterjang ombak besar saat hendak melintasi di
jalur plawangan (jalur lalu lintas)
dari dan menuju laut Puger, Rabu
(1/4), empat jukung dan satu perahu nelayan jenis sekocen,
karam diterjang ombak.
Sebenarnya,
polisi sudah memberi peringatan, dengan memasang rambu-rambu dan melalui pengeras
suara, namun ada
sejumlah nelayan tetap
memaksakan diri, “kami telah meberi peringatan dan rambu-rambu agar nelayan
tidak melaut, namun masih
saja ada nelayan yang memaksa tetap melaut,” ujarnya. (Yond).
Menurut cerita
Su’ud (41), nelayan asal Dusun Kedung Guci, Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger
menuturkan, perahu karam itu terjadi sejak pukul 10.00 WIB. Perahu milik salah
seorang nelayan dihempaskan ombak tinggi di Plawangan dan langsung tenggelam.
"Satu jam
kemudian ada perahu lagi yang karam ketika mau pulang melaut. sesampainya di
plawangan tiba-tiba ada ombak tinggi sekitar 3 meter. Akhirnya perahu itu
terbalik dan isinya tumpah," katanya. Beruntung saat itu dua orang nelayan
yang menaiki perahu itu bisa selamat.
Peristiwa selanjutnya
menimpa perahu jenis sekocen milik Haji Manaf, warga Dusun Mandaran, Desa Puger
Kulon. Nahas, empat nelayan yang berada di dalam perahu ikut terseret ombak,
yang menyebabkan dua orang diantaranya dikabarkan hilang.
Pantauan dilokasi kejadian, akibat sejumlah
perahu memilih bertahan di tengah laut menunggu hingga terjangan ombak mereda.
Terlihat beberapa diantaranya berputar-putar untuk mencari celah agar saat
melintas di plawangan perahunya tidak terhantam ombak dan selamat.
Kepala Unit
Patroli Laut Satpolair Jember, Aiptu Endro Wiyono menuturkan, pihaknya saat ini
masih menunggu informasi, “kabarnya ada yang tenggelam, tapi kami masih mencari
informasi pastinya,” kata dia, saat bersiaga bersama sejumlah anggota Polair di
lokasi kejadian.