Lumajang, MAJALAH-GEMPUR.Com. Musim kemarau berkepanjangan yang mengakibatkan
kekeringan, menggugah mahasiswa Universitas Muhamadiyah
Malang yang sedang KKN, membuat mesin dongki.
Sementara
itu warga sekitar mengaku senang dengan kegiatan sosial yang dilakukan
mahasiswa ini karena sudah bertahun-tahun warga Desa Mojo selalu mengalami
krisis air bersih saat musim kemarau. “Setelah ada mesin ini warga tidak perlu
jauh-jauh untuk mencari air bersih mas,” ungkap Suroso, warga sekitar. (ek)
Puluhan mahasiswa yang
tengah melakukan KKN di Desa Mojo Kecamatan Padang ini bersama warga bahu
membahu memasang aliran pipa air bersih dengan teknik mesin dongki dari sumber mata air menuju ke pemukiman warga yang
jaraknya sekitar 1 km.
Mesin dongki yang dipasang
di sumber mata air dimodifikasi tanpa menggunakan bahan bakar, sebagai
penggeraknya aliran air sumber tersebut. Selain memodifikasi mesin dongki secara
manual para mahasiswa juga membuat tandon air yang berfungsi untuk menyimpan
air bersih.
Adita Putri, salah satu
mahasiswi mengatakan, dia bersama kawan-kawannya tergerak ketika melihat nasib
warga Desa Mojo yang kekurangan air bersih, mereka berjalan 1 km untuk untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. “Ini merupakan salah satu karya nyata kami sebagai
mahasiswa dalam membantu masyarakat,” katanya Rabo (25/8).
Dia juga berharap agar
pemerintah daerah segera tanggap dengan penderitaan yang dialami warganya,
karena menurut warga krisis air bersih ini selalu dialami warga setiap musim
kemarau tiba. “Untuk mengatasi krisis air bersih yang ada di Lumajang ini perlu
ada upaya nyata dari pemerintah daerah,” ujar gadis manis ini.