Translate

Iklan

Iklan

Demi Keluarga dan Biaya Sekolah, Andhika Rela Mengais Sampah Tengah Malam

8/22/15, 23:30 WIB Last Updated 2015-08-27T13:17:21Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Perjuangan Andika Wijaya (11th) sungguh malang. Demi sesuap nasi dan uang sangu sekolahnya berjuang melawan malam mengais sampah untuk mencari sisa botol mineral.

Ditengah kota dengan slogan menata kota membangun desa, serasa hambar ketika melihat bocah seusia ini bergulat dengan waktu demi menyambung hidupnya dengan usianya yang masih sangat muda dan masih belum pantas harus menanggung beban keluarga dan berjuang demi masa depannya.

Ditengah keheningan malam, bocah ini menyanggul kantong plastik dan mengumpulkan botol bekas di sekitar megahnya pembangunan gedung  di Alun-alun Jember. Dari wajahnya terpancar rasa semangat saat mendapati tong sampah dan tumpukan plastik mineral, padahal jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB, Rasa lelahnya seakan terkalahkan demi harapan keluarga dan masa depannya.

“Saya ingin membantu beban orang tua mas.Saya harus tengah malam datangi tempat ini mas, kalau saya pagi gak akan kebagian sama yang lain dan petugas sampah, bagi mereka ini adalah sampah mas tapi bagi saya ini adalah rejeki saya untuk menyambung hidup” Ungkapnya tersendat-sendat dengan air matanya yang mulai menetes. Mungkin anak ini kaget atau merasa malu saat kami tanyakan perihal kehidupannya. Sabtu Malam (22/8)

Dengan pakaian yang sudah lusuh dan beban yang berkecamuk dipancaran wajahnya seakan mampu melawan rasa gengsi  dihadapan umum saat mencari rejekinya, dengan sejuta harapan disetiap alunan langkahnya mengais sedikit rejeki demi mengganjal laparnya isi perut dan harapan masa depannya.

“Saya rutin masuk sekolah mas walaupun kadang telat, nanti sampai rumah jam 03.00 pagi jam 06.00 saya bangun untuk sekolah,Saya ingin melanjutkan sekolah terus mas sampai bangku kuliah sampai saya sukses, tapi kadang saya berpikir lagi apakah saya mampu mas saya berusaha menabung walaupun hasil kerja seperti ini siapa tau saya bisa melanjutkan sekolah.” Dengan nada menyentuh.

Bocah yang dari desa Wirolegi tersebut memiliki nama lengkap Andika Wijaya, tanpa letih hampir tiap malam mengililingi alun-alun untuk mencari botol bekas dengan berjalan kaki, 1 Kilogram Botol bekas hanya dihargai 2000 Rupiah, dari hasil kumpulan botol bekasnya langsung diberikan ke orang tuanya untuk dijual ke pengepul.

Menurut B.fat penjual asongan mengungkapkan ” Anak itu baik mas hampir tiap malam datang mencari sampah plastik untuk dia jual mas kami hanya bisa tunjukin dimana ada plastik bekas. kadang kami kasihan sama anak itu habis gimana lagi mas kami juga sama-sama mencari rejeki” jelasnya.

Pemerintah seharusnya memperhatikan nasib anak seuasia ini agar bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi. Sosok kecil Andika merupakan inspirasi bagi kita semua, bahwa jurang kemiskinan bukan berarti menghambat kita untuk tetap terus lanjut sekolah, karena dengan sekolah rantai kemiskinan itu akan terhenti. (eros/mam).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Demi Keluarga dan Biaya Sekolah, Andhika Rela Mengais Sampah Tengah Malam

Terkini

Close x