Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Asia dan Eropa saat ini sedang dilanda banyak tantangan,
termasuk persoalan ketaanan pangan dan SDA. Oleh karenanya perlu dicari solusi agar
bangsa yang sedang berkembang dapat mandiri.
Demikian sambutan yang disampaikan
oleh Moh. Hassan Rektor Universitas Jember (Unej) saat membuka acara International Seminar on Food, Agriculture & Natural
Resources (FANRes) yang digelar di aula Hotel Aston Jember Jawa Timur, Senin (31/8).
“Setelah
para peneliti dari perwakilan dari negara Malaysia, Thailand, Korea, Jepang,
Indonesia dan Jerman ini mempresentasikan hasil penelitiannya, diharapkan mampu
memecahkan persoalan pangan dab Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini dihadapi Negara yang
sedang berkembang untuk dicarikan solusinya,” ujar Hassan.
Seminar
bersama para peneliti dari enam negara ini dapat memberikan rekomendasi kepada
pemerintah. “Saya harap acara ini dapat memberi masukan kepada pemerintah dalam
rangka kemandirian pangan, serta pengeololaan SDA yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan ”, imbuh Hassan.
Ketua
panitia Dr. Ir. Jayus, M. Eng menuturkan, Unej menginisiasi terbentuknya
jaringan bidang pangan, pertanian dan SDA. “Seluruh perwakilan enam negara
sepakat untuk membentuk sebuah ikatan kerjasama ya semacam forum internasional
yang memang fokus pada persoalan pangan dan SDA,” katanya.
Kerjasama
ini diharapkan mampu menjawab persoalan pangan dunia terutama bagi anggota. “International
Seminar on Food, Agriculture & Natural Resources (FANRes) itu nantinya nama
jaringan kerjasama Asia Eropa yang akan kami deklarasikan nanti malam di gedung
Soetardjo ”, pungkasnya. (midd)