Lumajang, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pembantaian sadis kepada aktivis Tolak
tambang pasir besi di Desa Selok Awar-awar yang mengakibatkan satu orang
meninggal dunia dan satu orang dalam kondisi kritis layaknya kejadian G 30 S
PKI.
Untuk
itu aparat dan pemerintah harus memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat,
khususnya kepada saksi kunci yang mengetahui kejadian tersebut secara langsung.
“Ada sejumlah saksi kunci yang juga sahabat kami yang sampai saat ini selalu
kami kawal dan kami lindungi,” ungkap Muhamad Hariyadi. (eko)
Mereka mengutuk dan
mengecam keras aksi pembantaian dua orang aktivis Tolak Tambang, yang
menyebabkan Salim Kancil meninggal dunia dan Tosan kritis. Insiden ini dinilai sangat
biadab karena korban dianiaya beramai-ramai oleh puluhan orang pro tambang
pasir besi dengan cara sadis dan tidak berperikemanusiaan.
Seluruh pelaku
penganiayaan dan pembunuhan dengan gaya intimidasi dan pembantaian ala komunis
ini, harus diusut tuntas, ditangkap dan dihukum seberat-beratnya, sekaligus seluruh
penambangan pasir dipesisir pantai Lumajang harus ditutup, agar kejadian serupa
tidak terulang lagi.
“Kami tidak ingin cara-cara
kriminalisasi dan intimidasi, apalagi sampai melakukan eksekusi jiwa rakyat, alah
G 30 S PKI ini terulang kembali,” Demikian kata Ketua Umum PMII Lumajang Muhamad
Hariyadi, dalam pernyataan sikapnya yang disampaikan dalam aksi unjuk rasa
damai di Mapolres dan Pemkab Rabo (30/9)
Aksi puluhan aktivis PMII Lumajang
digelar sekitar pukul 10.00 Wib. didepan Mapolres Lumajang. Mereka ditemui Waka
Polres Lumajang Kompol Iswahab. Aksi kemudian dilanjutkan didepan Pemkab ditemui
langsung Bupati Lumajang Drs. H. As’at MAg.
Dalam orasinya mereka juga
meneriakkan bahwa, ada pararelisme yang sama pada dua kejadian tersebut. “Ada
pararelisme yang sama pada dua kejadian tersebut, yakni terjadinya pelanggaran
HAM pada orang-orang yang berjihad melawan kedzoliman,” teriak salah seorang
pengunjuk rasa
Mereka juga berharap agar
aparat penegak hukum mengambil langkah tegas dengan mengungkap dalang pelaku
pembantaian dan siapa korporasi yang bermain dibalik penambangan pasir besi tersebut.
Karena jika tidak ancaman serupa kepa aktivis tolak tambang pasti akan terulang
kembali.