Translate

Iklan

Iklan

Merusak Jalan Desa, Warga Persoalkan Pengerukan Sungai

11/20/15, 20:34 WIB Last Updated 2015-11-22T13:47:45Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Pengerukan sungai di desa Sukoreno Umbulsari menuai kontroversi di masyarakat, penggerukan dengan alat berat yang dikerjakan rekanan dinas terkait ini dianggap ngawur.

Pasalnya pinggir sungai jadi lebar dan tidak rata sehingga jalan desa sukoreno terutama gang 1 jadi sempit, "okelah benar sungai di perdalam, karena sudah mendekati musim hujan, agar apabila air besar biar tidak meluap, tapi kan juga tidak boleh merusak jalan" ungkap Pal Sur Jumat (20/11)

Bukan hanya di gang tersebut, disungai yang berdampingan dengan jalan desa di gang 1 kearah gang 8  desa Sukoreno juga terjadi pelebaran sungai serta tatanan hasil akhir pengerukan tidak rata, yang lebih disesalkan warga  sebagian besar tanah hasil pengerukan dijual ke umum oleh oknum petugas alat berat.

Gino (33) salah satu sopir dam truck yang membeli tanah, mengaku jika dirinya membeli per trucknya seharga 100 ribu dan dijual lagi dengan harga fariasi 150 hingga 200  per truck , " ya terkadang aku jual Per satu truk 150 ribu  terkadang 200 ribu , terganting jauh dekatnya , ya kalau belinya 100 ribu, " ujarnya

Lebih lanjut Gino jika dirinya dalam sehari bisa muat empat kali muatan, " terkadang tiga kali, tapi yang lebih sering sampai empat kali muat , " ungkapnya.  Informasinya  jual-beli tanah ini berlangsung sekitar sebulan lalu, dan terkesan ada pembiaran.

Diketahui hingga saat ini diperkirakan sudah ratusan truck tanah hasil pengerukan sekaligus pelebaran sungai yang sudah dijual. Salah seorang pegawai UPT Pengairan, Zaeni ketika hendak di konfirmasi terkait hal itu, tiba-tiba tak ada di tempat, (yud/rud )
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Merusak Jalan Desa, Warga Persoalkan Pengerukan Sungai

Terkini

Close x