Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Sejumlah warga Desa Balung Lor kecamatan Balung, keluhkan
kualitas beras miskin (raskin) yang dibagikan oleh pemerintah. Warga menilai,
raskin yang diterima kualitasnya rendah dan tidak layak konsumsi.
Pasalnya selain kondisinya hancur, warna berasnya kehitam-hitaman
serta terlihat kotor, seperti beras stok lama yang tidak laku terjual. Padahal,
warga masih harus mengeluarkan uang sebagai biaya pengganti untuk menebus
raskin tersebut.
Hal ini dikeluhkan Sukarman, Menurut Kukarman beras
yang diterima selama ini.jelek “Kami memang masyarakat nggak mampu, tapi masak
diberi beras kayak gini (tidak layak konsumsi), kan nggak manusiawi,” kata
Sukarman, warga Dusun Krajan, Desa Balung Lor, Balung, Senin
(21/12).
Padahal untuk mendapatkan beras tersebut dirinya masih
harus mengeluarkan biaya untuk pembelian seharga 8000 rupiah. “Perkilonya (Kg),
saya harus mengganti Rp 1600. Sedangkan untuk jatah, saya mendapat 5 Kilo
setiap kali ada pembagian raskin,” ujarnya.
Ketua Rt 2 Rw 3 Dusun Krajan, Desa Balung Lor, kecamatan
Balung Imam, menyayangkan jeleknya kualitas beras yang diterima oleh warganya
ini. Padahal, menurut dia, subsidi yang diberikan pemerintah untuk raskin cukup
besar, senilai Rp 7.400.
Berdasarkan perhitungan Imam, apabila jumlah itu
ditambah dengan biaya yang dikeluarkan warganya Rp 1.600, maka harga raskin itu
sebenarnya cukup tinggi, yakni mencapai Rp 9 ribu perkilogramnya. “Kalau harga
segitu buat beli di pasar, sudah mewah (bagus) berasnya,” tandasnya.
Imam pun berharap, pemerintah melalui badan urusan
logistik (Bulog), agar lebih memperhatikan lagi kualitas untuk distribusi
raskin berikutnya. Karena, sangat disayangkan dengan harga yang cukup tinggi,
tetapi beras yang diterima tidak layak untuk dikonsumsi.
Sementara, Ketua RT 1 Rw 3 Dusun Karang Anyar, Desa
Balung Lor, Suwanji menuturkan, sekitar sebulan lalu, warganya sempat mengembalikan
raskin yang diterima kepada pemerintah desa setempat. “Dulu katanya mau diganti
dengan beras lain, tapi nyatanya sampai sekarang tidak diganti juga,” pungkasnya.
(ruz)