Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islan
Indonesia (PMII) kabupaten Jember Jawa Timur Jumat (8/1) menggelar aksi demontrasi
di depan gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Sejumlah Mahasiswa menutut
Pemkab mensterilkan kabupaten Jember jawa tinmur dari aktifitas pertambangan
emas di kecamatan Silo, yang saat ini proses perizinan PT Antam telah masuk ke
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).
“Hentikan manuver
perizinan tambang emas di (Kecamatan) Silo, baik oleh Gubernur Jatim, Pj Bupati
Jember dan PT Antam, atau perusahaan manapun yang tengah berhasrat menjadikan
Jember sebagai titik industrialisasi pertambangan,” Demikian kata koordinator
aksi Suherman, dalam orasinya yang berapi-api.
Selain berorasi, mahasiswa
juga melakukan aksi treatrikal. Dalam aksinya, tiga orang mahasiswa mengenakan
topeng berwajah Direktur PT Aneka Tambang, Abu Rizal Bakrie, Gubernur Jawa
Timur, Soekarwo dan Penjabat (Pj) Bupati Jember, Supa’ad.
Aksi ini merupakan
sindiran, jika proses perizinan sarat dengan nuansa kong-kalikong antara
pengusaha dan Pemerintah Daerah. “Dengarkan jeritan rakyat yang menolak
tambang. Seterilkan Jember dari segala bentuk industri pertambangan, dan maksimalkan
potensi agraris dan maritim,” pekik salah mahasiswa lain.
Merasa aksinya tak
ditanggapi Pj Bupati, mahasiswa semakin merangsek ke pagar gedung pemkab yang
telah dijaga oleh polisi dan Satpol PP. Aktivis sempat menggedor-gedor pagar, meminta
agar Pj Bupati Jember Supa'ad menemui langsung para pendemo.
Perwakilan dari Satpol PP
yang mencoba berdialog tak digubris. Mahasiswa menilai, Satpol PP tak memiliki
kewenangan apapun dalam perizinan tambang. Karena kecewa tak ditemui Supaad, kemudian
para mahasiswa membakar kardus bekas air mineral di depan gedung pemkab,
sembari terus melakukan orasi. (midd)