Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Kualitas sebuah Negara diawali dari kualitas
keluarga, dikeluarga itulah awal pendidikan dan kasih sayang ditanamkan, sehingga menumbuhkan keceradasan kognitif dan sosial.
Sehingga,
sambung dia, masyarakat terlibat aktif dalam setiap sosialisasi yang digelar
oleh BKKBN. “Karena saat ini, masyarakat tak hanya menjadi obyek pembangunan,
tetapi adalah subyek pembangunan itu sendiri,” pungkas Aries. (ruz)
Pernyataan
itu disampaikan anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
(DPR RI), Ayub Khan, saat menyosialisasi program Keluarga Berencana (KB) bekerjasama
dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), di Desa
Balung Kulon, Kecamatan Balung, Sabtu malam (20/2).
Menurut
politisi asal Jember ini, beberapa fungsi keluarga yang dapat menjadi tumpuan
anak untuk mengembangkan diri. Diantaranya adalah fungsi agama, sosial budaya,
cinta dan kasih sayang, fungsi sosial pendidikan, kesehatan reproduksi, serta
fungsi ekonomi.
“Dan satu
lagi, yakni fungsi lingkungan, karena keluarga menjadi ujung tombak dalam
memelihara kelestarian lingkungan untuk
masa depan anak cucu mereka yang lebih baik,” papar Ayub Khan.
Sementara
itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Pengembangan Jember, BKKBN Provinsi Jawa
Timur, Edi Aries Manto, menuturkan, dalam menyampaikan program KB, BKKBN
melakukan dengan cara yang kreatif, agar target yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
“Seperti di Balung ini, kami menggunakan sarana kesenian tradisional
wayang kulit. Targetnya, agar masyarakat dapat mengikuti program KB, yang
diharapkan tak hanya mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga
pernikahan dini,” ujarnya.
Ditambakan Aries, sosialisasi melalui konvensional melalui dialog dan
seminar tetap dilakukan, namun frekuensinya dikurangi. “Kami menyebut,
sosialisasi kami dengan KIE Kreatif, yakni lebih menonjolkan sisi komunikasi yang
dapat memberi informasi serta edukasi kepada masyarakat,” jelasnya.