Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak
(Sabda), desak Pemerintah kabupaten Pemkab Jember menjadi Kabupaten
Inklusi untuk mewujutkan kota yang ramah dengan kebutuhan Difabel.
Sementara ini menurutnya Pemkab Jember masih
belum berpihak, terutama dalam layanan public dan pembangunan trotoar yang masih
tidak bisa diakses oleh kaum difabel, termasuk untuk pelayanan pengurusan
administratip KK maupun KTP masih kesulitan. “Pungkas Nurul (edw)
Penyataan itu disampaikan
dalam kegiatan Worshop Peduli Disabilitas yang terselenggara atas kerjasama
dengan Kementrian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), yang
digelar Selasa (22/3) di hotel Jl, Setot Prawirodirjo.
Tampak hadir dalam
kegiatan ini dari beberapa Perawakilan SKPD Pemkab Jember antara lain dari
Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Dispendik,
Bapekab, serta Dinas Perhubungan, Dinkes maupun Stake holder lainya
Direktur Sabda Nurul Saadah
Andriyani, menilai bahwa kebutuhan pablik di Jember masih belum memadai. Belum
terpehuhinya layanan public terutama bagi penyandang kebutuhan difabel, karena
belum adanya program kebutuhan masyarakat difabel, terutama kesetaraan dibidang
Pendidikan,Kesehatan dan Layanan Publik.
Untuk itu Pemerintah harus
sosialisasi agar masyarakat bisa menerima kaum difabel, Sebenarnya kebutuhan
yang sudah diberikan, selain itu juga kebutuhan pelayanan akan kepemilikan
admiduk dari Dinas Kependudukan dan Catatan sipil.