Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Akibat sakit usai terpeleset dan terjatuh, kini Nur Suratin, (70), hanya bisa tidur
beralaskan karpet seadanya dirumah reod uamg beralamat di Dusun Barat RT/RW 4/8, Desa
Mlokorejo, kecamatan Puger.
Yang lebih ironis lagi, rumah yang ditempati sekarang ini,
sehabis lebaran kurban juga akan dibongkar pemiliknya, Jumanten untuk keperluan
lain, “Dimana Apakah nenek harus kembali lagi dirumah yang reot yang kondisinya
bisa ambruk kapan saja” tur ujar Hj Insiyah sembari meneteskan air mata. (Lum/eros)
Perempuan
yang biasa dipanggil mbah Nur ini, yang hidup sebatangkara di rumah tidak
layak huni ini hanya bisa pasrah. Lantaran dinding rumah dari
anyamam bambu itu jebol, kadang terpaksa harus tidur dirumah tetangga yang iba akan
nasib nenek yang kurang dapat perhatikan pemerintah ini.
“Program
bedah rumah yang diterimanya pada tahun 2006 diatas tanah seluas 5 Meter
persegi itu, jebolnya sudah sekitar kurang lebih 8 tahun lalu mas”. Demikian
dikeluhkan HJ Insiyah, tetangganya, yang selama ini telah merawat sosok nenek malang
tersebut.
Rumahnya
sudah reot, sangat tidak layak dihuni, disamping Jebol, dari dalam rumahnya tercium
berbau tidak sedap, mungkin berasal daru kayu yang berserakan, sehingga Hj
insiyah satu bulan ini berinisiatif mengungsikan nenek Nur suratin di belakang
rumah milik warga yang tidak dihuni.
Bukan
hanya rumahnya yang tak layak ditempati, lebih kasihan lagi, nenek Nur sekarang
dalam kondisi sakit, akibat habis
terjatuh, dirinya hanya bisa tiduran, “Bukan hanya makan yang harus disuapi, buang
hajatpun juga di tempat tersebut”, ujar Hj Insiyah.
Ketika
ditanya perihal apakah sudah ada bantuan pemerintah, Hj insiyah melontarkan
kata-kata, dapat mas, beras, namun kadang 2 bulan sekali, itupun hanya 6 Kilo, padahal
rumah sering didatangi orang, di foto saja, katanya dimintakan sumbangan, namun
sampai detik ini belum ada kabarnya.
Kondisi
itu dibenarkan Nenek Nur, rumah saya jebol sudah hampir 8 tahun, padahal dirinya
mengaku, punya anak namun terkesan tidak di gubris “saya tidak bisa betulkan mas,
karena saya tidak punya uang” katanya yang di amini oleh sejumlah tetangganya.