Translate

Iklan

Iklan

Harga Kubis Anjlok, Petani Minta Pemerintah Turun Tangan

9/20/16, 21:10 WIB Last Updated 2016-09-20T14:13:20Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Anjloknya harga komoditas pertanian ditingkat petani tak hanya dirasakan petani cabai , hal serupa juga dialami petani sayuran kubis, akibatnya petani membiarkan tanamannya membusuk.

Pasalnya harga kubis terus menurun hingga Rp 150 per kg. Hal ini dialami petani kubis di Desa Dukuhdempok, Kecamatan Wuluhan. “Kalau harganya tetap Rp 150 per kg, tanaman akan saya biarkan membusuk, biar jadi humus,” kata salah satu petani Khoirul Anam Selasa (20/9)

Akibatnya sebanyak 30 ribu bibit di lahan 1 ha terpaksa dibiarkan, lantaran harganya murah, padahal mereka tanam dua kali, akibat anomali cuaca. “Dalam setiap hektar, biaya produksi mencapai Rp 50 juta lebih. Tahun ini meningkat 1,5 kali lipat, menjadi sekitar Rp 75 juta lebih per hektar,” keluhnya.

Banyak factor, penyebab anjloknya harga kubis. Selain melimpahnya pasokan dari sejumlah daerah, anomali cuaca dan ulah para spekulan, sehingga para petani menderita bangkrut. “Saya harap pemerintah turun tangan, tak hanya soal intervensi pasar juga mengatur tataniaga tanaman jenis hortikulruta ini. ” harapnya.

Bentuknya bisa melalui penetapan harga acuan pembelian atau harga batas bawah sebagaimana ketetapan pemerintah terhadap komoditi pangan seperti beras, jagung, kedelai, gula, bawang merah, cabai, dan daging sapi. Sehingga petani tidak berjuang sendiri ditengah gempuran pasar dan para spekulan,” pungkasnya. (midd)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Harga Kubis Anjlok, Petani Minta Pemerintah Turun Tangan

Terkini

Close x