Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Petani cabai rawit di Kabupaten Jember, Jawa
Timur, semakin terpuruk karena harga cabai ditingkat petani dengan di pasaran
selisihnya sangat tinggi, bahkan hingga berlipat-lipat hingga mencapai 1000 persen lebih.
Harga cabai rawit petani
anjlok di harga 3 ribu /kg, padahal sebelumnya berkisar 5.500. Sementara data
dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, harga
cabai jenis yang sama di Pasar Tanjung Jember, dijual dengan harga Rp 32 ribu
per kilogram.
Harga ini jauh lebih
tinggi berlipat-lipat hampir 11 kali lipatnya. “Sebagai petani saya minta
pemerintah turun tangan. Agar persoalan harga cabai ini tak selalu dipermainkan
tengkulak,” ujar Ahmad Rifa’i, petani cabai asal Dusun Penitik, Desa Wonosari,
Kecamatan Puger.Selasa (6/9/2016) siang.
Menurut dia, perhitungan
petani mendapat jika harganya diatas 7 ribu. Jika dibawah itu, petani pasti
merugi karena tak sesuai dengan biaya tanam, ongkos memanen. “Upah pemetik
cabai itu per kilogramnya 1.500. Jika harganya 3 ribu, petani hanya dapat 1.500.
Dengan harga segitu petani jelas rugi,” katanya.
Oleh karenanya, petani yang
bergelut selama 35 tahun ini berencana melakukan aksi demonstrasi. Tujuannya,
agar pemerintah daerah mengintervensi tataniaga cabai yang selama ini selalu merugikan
petani. “Saya kira demonstrasi
itulah satu-satunya cara agar pemerintah peduli terhadap petani cabai,”
tuturnya. (ruz)