Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Forum Nahdiyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) dan sejumlah elemen aktiviis
lingkungan Jember Jawa Timur merasa prihatin atas tindakan represif
para pelaku penambang.
Bukan
hanya kepada para pelaku aktivis tolak tambang emas di Tumpang Pitu Banyuwangi,
hal ini juga terjadi pada ibu-ibu
kendeng ketika aksi tolak pendirian pabrik semen di Rembang. Demikian kata Ketua
FNKSDA, Alif Raung usai melakuakn diskusi di Cafe Arongan, Jalan Riau Jember, Rabu
(22/03)
Aksi
kekerasan kepada masyarakat dan aktivis lingkungan menurutnya juga terjadi terjadi
dimana-mana dan bahkan sangat masif. Mereka khawatir hal serupa terjadi di
Jember, lantaran ada potensi tambang seperti tambang emas Silo, tambang pasir
besi di Paseban kencong dal lain-lain" Katanya.
Sejumlah
aktivis yang turut hadir dalam konsolidasi tersebut dari berbagai unsur
diantaranya, Forum Komunikasi Mahasiswa dan Masyarakat Banyuwangi (Forkomb),
Sruni Akar, Komunitas Tanah Liat, Rumah Baca dan BEM IKIP Jember.
Masih Alif, dirinya juga menyinggung masalah tambang di Silo yang mana menurutnya masih kuat. Sebab ada jaringan organisasi di masyarakat seperti halnya Farmasi dan Akar yang selama ini intens bersama FNKSDA menahan gempuran dari korporasi.
"Kami berharap dengan adanya konsolidasi ini lebih memasifkan gerakan-gerakan tolak tambang yang selama ini hanya berjalan parsial artinya setiap lembaga gerak sendiri-sendiri dan setelah ini saya berharap kita bisa bergerak bersama-sama tentu dengan gerakan yang lebih strategis," tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut mereka bersepakat membentuk Aliansi Tolak Tambang Jember (ATTJ) dan dalam waktu dekat akan melakukan aksi demonstrasi serta pengumpulan dana yang akan di sumbangkan ke ibu-ibu kendengan selama melakukan pengecoran kaki di depan istana presiden. (rf)
Masih Alif, dirinya juga menyinggung masalah tambang di Silo yang mana menurutnya masih kuat. Sebab ada jaringan organisasi di masyarakat seperti halnya Farmasi dan Akar yang selama ini intens bersama FNKSDA menahan gempuran dari korporasi.
"Kami berharap dengan adanya konsolidasi ini lebih memasifkan gerakan-gerakan tolak tambang yang selama ini hanya berjalan parsial artinya setiap lembaga gerak sendiri-sendiri dan setelah ini saya berharap kita bisa bergerak bersama-sama tentu dengan gerakan yang lebih strategis," tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut mereka bersepakat membentuk Aliansi Tolak Tambang Jember (ATTJ) dan dalam waktu dekat akan melakukan aksi demonstrasi serta pengumpulan dana yang akan di sumbangkan ke ibu-ibu kendengan selama melakukan pengecoran kaki di depan istana presiden. (rf)