Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com.
Keberadaan halte tua yang terletak disamping Polsek kecamatan Mayang Jember, dikeluhkan warga. Pasalnya disamping kumuh, seluruh atapnya nyaris rusak,
sisi bangunannya juga berkarat.
Hal
ini dikhwatirkan akan membahayakan warga,
apalagi saat hujan deras dan angin kencang. Untuk itu warga mengeluhkan hal tersebut ke Polsek Mayang. Atas
keluhan tersebut Kapolsek Mayang AKP Gunawan Triono Rabo (22/03) berharap ada tindak lanjut atas
apa yang dikeluhkan warga.
Pasalnya
sudah banya warga yang mengeluh ke Mapolsek Mayang. “Sudah banyak warga yang mengeluh ke polsek
sebelum kapolseknya saya, dan saya juga berharap segera ada tindak lanjut dari
instansi terkait, karena warga mendesak ke saya,” jelasnya.
Menurutnya,
halte tersebut berada persis di depan TK Kemala Bhayangkari 32 Mayang. Lembaga
TK tersebut berada persis di samping Mapolsek Mayang. "Meski rusak,
halte itu masih banyak digunakan warga untuk menunggu angkutan umum, terutama
para pekerja toko, pasar dan pabrik " terang Kapolsek.
Mantan
Kapolsek Semboro ini menegaskan, jika halte tersebut menjadi kewenangan dari
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur, karena berada di samping jalan lintas
antar kota yang menghubungkan Jember dengan Banyuwangi.
Keberadaan
halte, cukup membahayakan, beberapa bagian berbahan besi dan seng lapuk, bisa menimpa
warga atau rumah warga “Kemarin saat hujan
angin, atapnya hampir terbang, Saya sudah sampaikan ke Dinas PU Jatim di
Kecamatan Mayang, Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut” tutur Gunawan.
Sedangkan
menurut salah satu seorang tukang ojek Bambang yang kesehariannya mangkal di
sekitar halte menerangkan jika sudah lama warga mengeluhkan, karena halte
yang berada di titik strategis tersebut hanya beberapa puluh meter dari Pasar
Mayang masih sering digunakan warga.
“Beberapa
tahun lalu sempat ada orang yang menggunakan seragam pemerintah mengukur halte
tersebut, Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya apalagi perbaikan,
meski kami sudah sering mengeluhkan melalui kecamatan, hingga kini masih tidak
perbaikan” terang Bambang .(edw/Gik)