Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Bagi anda yang suka nonton Ogoh-ogoh, tidak
perlu jauh-jauh datang ke Pulau Dewata Bali. Patung raksasa yang selalu hadir
menyertai perayaan hari Nyepi Tahun Baru Saka 1939 ini bisa dinikmati di Umbulsari Kabupaten Jember Jawa Timur.
Perwujudan Buta Kala yang selalu muncul tiap
perayaan Nyepi ini, dengan mudah bisa kita jumpai di sejumlah tempat di Desa
Sukoreno, Kecamtan Umbulsari. Pasalnya diaerah tersebut terdapat bermacam-macam
agama yang hidup berdampingan, Baik Islam, Kristiani, termasuk agama Hindu.
Tampak menjelang perayaan Nyepi 2017, warga
Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari ini, sedang sibuk merampungkan patung
ogoh-ogoh. Patung yang biasa disaksikan banyak tempat Pulau dewata Bali itu
sudah mulai dikerjakan sejak awal Februari kemarin hingga hari ini.
Wahyu Widodo, Ketua Panitia Perayaan Nyepi
2017 Rabu (22/3), mengatakan, untuk membuat satu set patung ogoh-ogoh biasanya
menghabiskan biaya antara Rp. 1,5 hingga Rp 2 juta. “Biaya itu dipungut secara
swadaya dari masing-masih keluarga Hindu yang selama ini mendiami sudut desa
tersebut,” katanya.
Tiap pura, kata dia, biasanya membuat satu
hingga dua ogoh-ogoh. Di Kecamatan Umbulsari sendiri terdapat tidak kurang dari
enam pura. Masing-masing tersebat di Desa Sukoreno, Gunungsari, dan Umbulsari. “Biasanya
juga ada kiriman dari daerah lain,” ujarnya.
Proses pengerjaannya dilakukan malam hari,
selepas kerja. Semua laki-laki, dilibatkan. Seluruh ogoh-ogoh yang hingga kini
pengerjaannya belum selesai, diupayakan rampung sebelum hari pelaksanaan, 27
Maret besok. ”Jadi semuanya ikut bantu.
Sehingga, yang muda-muda bisa sambil belajar,” lanjutnya.
Pada tahun-tahun sebelumnya, tiap kali
perayaan ogoh-ogoh digelar banyak wisatawan dari luar Umbulsari yang datang ke
lokasi guna menyaksikan perayaan yang selama ini Populer di Bali itu dan sudah
menjadi tempat berkumpulnya ribuan warga. (midd/Lum)