Translate

Iklan

Iklan

Nelayan Puger Dilanda Paceklik Berkepanjangan

3/10/17, 22:00 WIB Last Updated 2017-03-11T06:37:19Z
Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Lantaran dua tahun dilanda Paceklik, nelayan Puger Jember Jawa Tmur, bukan hanya mematikan sumber ekonomi, mereka juga dihadapkan pada tunggakan bank yang berujung pada penyitaan anggunan.

Salah seorang nelayan, menuturkan, sepanjang musim paceklik, kisaran lima nelayan besar yang dinyatakan pailit oleh bank. Sehingga, selain tidak memiliki sumber penghasilan, mereka juga kehilangan tempat tinggalnya. ”Ya terpaksa tinggal di rumah kerabat, ” kata Samsul Bahri,  Jum'at (10/3).

Dalam kondisi seperti sekarang, menurut Samsul, yang nasibnya lebih beruntung adalah nelayan dengan perahu kecil, pasalnya mereka masih bisa mencari benur atau baby lobster. "Perahu kecil Bisa mendapatkan 3.000 ekor bahkan lebih, sementara untuk perahu besar tidak bisa." Ungkapnya.

Bukan hanya Iming-iming harga namun kondisi paceklik itulah yang lantas membuat sejumlah nelayan besar nekad ikut menangkap benur kendati aktifitas itu dilarang oleh pemerintah. "Dengan Harga perekor benur anakan kondisi hidup sekita Rp 8.000, ya lumayan mas, bisa sambung hidup " paparnya.

Kepala Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Nur Hasan, membenarkan kebanyakan nelayan yang berhadapan dengan tagihan bank adalah nelayan besar, "Benar mas, sepanjang tahun 2017 ini, sejumlah nelayan besar warga saya menjadi korban sita bank." Jelasnya.

Malah Yang lebih beruntung, lanjut Hasan, adalah nelayan besar yang menjalin kemitraan dengan perusahaan pengolah ikan, nelayan seperti ini biasanya cuma mendapatkan kucuran dana saat musim ikan saja. "Itupun bentuknya semacam uang muka pembelian, dan bukan kredit." terangnya. (Yond)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Nelayan Puger Dilanda Paceklik Berkepanjangan

Terkini

Close x