Situbondo, MAJALAH-GEMPUR.Com. Seorang pelajar di kabupaten Situbondo Provinsi Jawa
Timur meregang nyawa setelah terlibat perkelahian antar pelajar. Korban yang bernama
Abdul Rahim Al Ayubi (14) tahun, 2 tewas berlumuran darah di lokasi kejadian.
Jenazah pelajar kelas dua MTs (setara SMP) yang diketahui asal Dusun Pagar Carang, Desa Buduan, Kecamatan Suboh, itu dievakuasi warga dan sejumlah temannya ke kamar jenazah RSU Besuki. Sementara pelaku hingga kini masih dalam pengejaran.
Perkelahian antar pelajar itu terjadi sepulang sekolah, sekitar pukul 14.30 Wib siang tadi. Saat itu, korban yang pulang bersama rekan-rekannya tiba-tiba dicegat sekelompok pelajar lain, di lapangan Demung. Cek-cok pun sempat terjadi, sebelum dua kelompok pelajar itu terlibat perkelahian.
Di tengah perkelahian, Abdul Rahim Al Ayubi yang masih memakai seragam sekolah tiba-tiba ambruk. Tahu begitu, pelaku dan teman-temannya langsung memilih kabur. Mereka memilih meninggalkan korban yang terkapar bersimbah darah.
"Keterangan saksi, pelaku dan teman-temannya juga berstatus pelajar. Tapi kami belum tahu, apakah korban dan pelaku ini satu sekolah atau tidak. Karena sampai sekarang kami juga masih memintai keterangan saksi, termasuk dari teman-teman korban," papar I Gede Lila.
Sementara Direktur RSU Besuki, dr Budiono mengatakan, dari hasil outopsi diketahui korban mengalami luka tusuk tepat di bagian pangkal leher bagian bawah. Luka korban mencapai lebar 4 cm dengan kedalaman sekitar 20 cm.
"Korban meninggal akibat kehabisan darah, karena pembuluh darah besar lehernya putus. Tadi waktu dibawa ke sini korban memang sudah meninggal. Kemungkinan meninggal di TKP," tandas dr Budiono, yang memimpin langsung jalannya outopsi korban. (yan/hp)
Sekujur tubuh anak pemilik warung Bali di
lapangan Desa Demung, Kecamatan Besuki ini terdapat luka tusuk cukup dalam di
bagian pangkal leher. Melihat korbannya ambruk, pelaku dan beberapa temannya
diduga pelajar langsung melarikan diri.
Jenazah pelajar kelas dua MTs (setara SMP) yang diketahui asal Dusun Pagar Carang, Desa Buduan, Kecamatan Suboh, itu dievakuasi warga dan sejumlah temannya ke kamar jenazah RSU Besuki. Sementara pelaku hingga kini masih dalam pengejaran.
"Korban meninggal akibat luka tusuk
senjata tajam di pangkal lehernya. Motifnya masih kami selidiki. Barang bukti
yang diamankan, sementara baru pakaian korban yang banyak darahnya," kata
Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP I Gede Lila Buana Arta, di RSU Besuki, Rabu
(8/3).
Perkelahian antar pelajar itu terjadi sepulang sekolah, sekitar pukul 14.30 Wib siang tadi. Saat itu, korban yang pulang bersama rekan-rekannya tiba-tiba dicegat sekelompok pelajar lain, di lapangan Demung. Cek-cok pun sempat terjadi, sebelum dua kelompok pelajar itu terlibat perkelahian.
Di tengah perkelahian, Abdul Rahim Al Ayubi yang masih memakai seragam sekolah tiba-tiba ambruk. Tahu begitu, pelaku dan teman-temannya langsung memilih kabur. Mereka memilih meninggalkan korban yang terkapar bersimbah darah.
"Keterangan saksi, pelaku dan teman-temannya juga berstatus pelajar. Tapi kami belum tahu, apakah korban dan pelaku ini satu sekolah atau tidak. Karena sampai sekarang kami juga masih memintai keterangan saksi, termasuk dari teman-teman korban," papar I Gede Lila.
Sementara Direktur RSU Besuki, dr Budiono mengatakan, dari hasil outopsi diketahui korban mengalami luka tusuk tepat di bagian pangkal leher bagian bawah. Luka korban mencapai lebar 4 cm dengan kedalaman sekitar 20 cm.
"Korban meninggal akibat kehabisan darah, karena pembuluh darah besar lehernya putus. Tadi waktu dibawa ke sini korban memang sudah meninggal. Kemungkinan meninggal di TKP," tandas dr Budiono, yang memimpin langsung jalannya outopsi korban. (yan/hp)