Jember, MAJALAH-GEMPUR.Com. Untuk
menjawab keresahan, maraknya Kepala sekolah terkena OTT
Saber Pungli. PGRI gelar pertemuan
dengan Kapolres mempertanyakan perbedaan Sumbangan dan pungli.
Pertemuan antara Kepala
Sekolah dan Ketua Komite, yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Kabupaten Jember bersama Kapolres Jember yang dikemas dalam
Silaturohim dan sosialisasi ini dimaksudkan agar mereka memahami perbedaan antara
Sumbangan dan Pungutan.
Demikian kata Kapolres
Jember AKBP Kusworo Wibowo SH, SIK MH di hadapan para pengurus PGRI Jember
bersama Anggota serta Kepala Sekolah SMAN dan SMK maupun Ketua Komite Se
Kabupaten Jember di rumah makan Jalan Agus Salim, Kelurahan Kebonsari,
Kecamatan Sumber Sari. Jum’at (7/4)
Untuk itu mereka harus mengetahui
yang diperbolehkan dan yang menjadi obyek saber pungli. “Pungutan liar (Pungli)
itu tidak boleh dilaksanakan. Namun sumbangan itu jika tidak ada paksaan, serta
dimusyawarahkan sesuai aturan yang melibatkan komite dan disetujui oleh Wali Murid.”
Tutur AKBP Kusworo
Sementara PGRI Kabupaten
Jember Supriyono, menyambut baik penjelasan Kapolres Jember, telah menjawab
keresahan dilingkungan pendidik, yang sebelumnya lantaran adanya sedikit
pemahaman yang masih belum sama, namun setelah mendapatkan penjelasan dari
Kapolres, kami semua legah.
“Dengan harapan penjelasan
yang diberikan dan bisa dipahami oleh para kepala sekolah maupun ketua komite,
agar tidak terjadi kembali ada energy positif yang mengalir, sehingga tidak
adalagi kepala sekolah yang tersandung hukum.”Pungkas Supriyono
Kepala Sekolah SMAN 1
Jember, Dora Indriana, merasa lebih
tenang, lantaran peran masyarakat dalam pendidikan masih diperkenankan, dalam
wujut subangan yang sifatnya sukarela dan nominal bisa ditentukan, namun bagi
yang tidak mampu harus tetap dibebaskan dan tidak ada paksaan.
“Sehingga bisa memberikan
sebuah oura baru bisa mendapat dana legal sesuai kebutuhan, sesuai proposal
yang dibuat bersama komite, dan yang disarankan membuat rekening bersama antara
siswa dengan sekolah maupun dengan komite akan kami lakukan.” Ungkap Dora (edw)